Mohon tunggu...
Istiqomah
Istiqomah Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Istri dan Ibu

Menulis harus fokus setajam sorot lensa📸 menulis bagiku meruncingkan ujung pena🖋menulis itu menebarkan kebaikan🧕🏻Menulis itu meningkatkan keimanan📖

Selanjutnya

Tutup

Love

Putri Kecilku

18 Juli 2023   12:21 Diperbarui: 18 Juli 2023   12:33 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

My Dear, ruru

Ketika ruru hadir di dunia ini... umma dan ruru tumbuh bersama. Ruru mengajarkan arti kesabaran yang selama ini umma gak miliki itu.. meski setiap hari sulit dijalani, senyum kamu menghilangkan letih dan sedih umma... 

Maafin umma belum jadi umma yang baik untuk ruru. masih suka ngeluh, padahal ruru selalu senyum-senyum menerima umma jadi orang tua ruru. Tidak ada kata terlambat, karena ruru umma jadi semangat. Insya allah ruru jadi anak yang baik tumbuh dengan sehat. Ruru penerus umma dan ayah. Jadi anak sholiha ya nak. 

Umma dulu punya keinginan suatu saat  nanti punya generasi yang baik. Semoga ruru jadi anak yang baik putri cantik umma. Sekarang ruru harus bahagia selalu. Senyum lebar sebelum tidur, mata indah yang tak berkedip di penghujung malam, saat-saat indah seperti ini tak akan mungkin terulang lagi.

Ruru, umma senang memeluk tubuh hangat ruru. menyusui ruru, jagain ruru setiap saat. umma harap bisa jagain ruru selalu disetiap keadaan. Ruru jangan nakal-nakal ya nak. 

Sembilan bulan saat di perut umma, ruru selalu nendangin perut, begitu lahir ruru berjuang dengan hebat. ruru tangguh tanpa air ketuban yang merembes tak terasa. Awal trimester tiga umma batuk-batuk muntah. Tapi ruru tetap kuat. Umma yakin, ruru terlahir menjadi anak yang tangguh, kuat dan sosok pemenag. Anak tangguh enggak boleh cengeng! Harus menjadi anak hebat setiap saat ya nak!

Umma bangga nak... umma sayang ruru :)

Terimakasih telah memilih umma. semoga kita bersama di jannah. 

**Tulisan ini bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur ketika dikemudian hari diri semakin lupa bahwa dititipkan amanah yang indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun