Mohon tunggu...
Lyfe Pilihan

Jangan "Kebelet" Menikah!

13 Juni 2017   20:08 Diperbarui: 13 Juni 2017   20:38 1756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernikahan atau nikah artinya adalah terkumpul dan menyatu. Menurut istilah lain juga dapat berarti Ijab Qobul (akad nikah) yang mengharuskan perhubungan antara sepasang manusia yang diucapkan oleh kata-kata yang ditujukan untuk melanjutkan ke pernikahan, sesuai peraturan yang diwajibkan oleh Islam. (Sumber: Wikipedia)

Siapa yang tidak ingin menikah? Semua orang baik laki-laki maupun perempuan mempunyai satu cita-cita, yaitu menikah. Membangun sebuah rumah tangga, dimana setiap hari akan selalu bersama orang yang kita inginkan semasa hidup sampai nanti ajal menjemput. Semua orang ingin mengarungi bahtera rumah tangga dengan pasangan atau sosok yang sangat kita idam-idamkan.Apalagi ketika kita sudah merasa cocok dan pas dengan pasangan kita atau pacar kita. Atau dengan pasangan yang sudah orang tua kita jodohkan. Fenomena menikah ini membuat pasangan-pasangan muda yang juga merasa termotivasi ataupun berkeinginan untuk menikah muda. Namun, jangan terbuai dengan keinginan-keinginan atau impian setelah menikah. Karena menikah bukan hanya tentang kita dengan pasangan. Tetapi menikah berarti harus sudah siap memulai kehidupan baru dengan pasangan, keluarga pasangan, teman pasangan, dan lain-lain yang berhubungan dengan pasangan.

Jangan hanya karna keinginan untuk menikah kita yang menggebu-gebu, kita melupakan kewajiban terhadap kita sendiri ataupun orangtua. Biasanya keinginan menikah ada juga karna ada teman yang sudah menikah, jadi kita takut dianggap 'gak laku'. Padahal sebenarnya memang jodoh yang belum datang menghampiri. Namun kebanyakan, menikah muda pasti juga tidak jauh dari perceraian muda pula. Karena belum terlalu siap dan matang untuk berkeluarga, dan hanya mempunyai keinginan untuk menikah. Dan belum membayangkan bagaimana kehidupan setelah berkeluarga nanti,

Terutama yang wanita, minimal harus berpendidikan. Karna nantinya pendidikan awal anak adalah dimulai dari rumah, dari ibu yang mengajarkan banyak hal pada anaknya. Menjadi seorang istri juga tidak se'enak' yang dibayangkan. Harus mengurus suami, mengurus rumah tangga, mengurus keuangan dengan baik. Belum lagi nanti ketika hamil, melahirkan, dan mempunyai anak. Bertambah lagi lika-liku dalam rumah tangga. Sang istri harus mengurusi anak dengan baik, mendidik dan mengajarkan dalam hal kebaikan. 

Sebagai seorang istri juga wanita yang telah menikah harus taat kepada suami, karna ketika menikah, suamilah yang menuntun keluarga ke syurganya Allah SWT. Jadi bagaimanapun nanti ketika ingin dipersunting, perbaikilah diri dengan sebaik-baiknya, terutama karena Allah SWT. Maka akan datang dia 'laki-laki' ataupun 'imam' dalam hidup yang dapat menuntun kita dalam kebaikan.

Untuk laki-laki nih, harus lebih mempersiapan diri untuk mejadi pemimpin keluarga ataupun imam dalam keluarga. Yang wajib membimbing serta menuntun keluarga ke dalam kebaikan. Jadilah imam yang baik yang senantiasa dalam kegiatannya diridhoi oleh istri dan Allah SWT. Jadi, harus mempunyai persiapan matang untuk menjalani kedepannya, karena berusaha dewasa untuk membina keluarga.

Belum lagi untuk yang mempunyai impian-impian dalam hidup yang belum tercapai. Contohnya memiliki gelar sarjana, membahagiakan orangtua, menjadi solo traveller atau bagpacker. Pikirkan lagi impian-impian kecil kita yang masih belum tercapai, dan ketika impian kecil itu tercapai senyum pasti sangat merekah dan betapa bangga terhadap diri sendiri.

Jadi, coba deh yuk pikirkan lagi tentang "Menikah Muda". Karena perjalanan hidup setelah menikah tak seindah drama korea.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun