Mohon tunggu...
Isti Nur Azizah
Isti Nur Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Fear Zone pada Masa Pandemi

13 Juni 2021   09:40 Diperbarui: 13 Juni 2021   09:46 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pandemi telah berjalan satu tahun lebih lamanya. Sudah banyak korban jiwa diakibatkan karena virus corona. Tercatat hingga Minggu (12/06/2021), virus corona di Indonesia telah menginfeksi 1.901.490 jiwa, tercatat untuk kematian sebanyak 52.730 dan sembuh sebanyak 1.740.436 jiwa.

Melansir laman Woldometers, Indonesia menempati posisi ke 18. Dengan peringkat pertama oleh USA, peringkat kedua adalah India dan peringkat ketiga adalah Brazil. Secara global tercatat total yang terinfeksi sebanyak 176.385.436.

Seiring bertambahnya jumlah kasus Covid-19 di Indonesia, serta di dunia pastinya menambah kekhawatiran masyarakat. Mulai dari negara, provinsi, kota, bahkan hingga desa tak luput dari adanya virus corona ini. Bahkan desa dibeberapa provinsi di Indonesia terpaksa harus ditutup karena meningkatnya kasus corona pada daerah tersebut.

Gambaran masyarakat Indonesia menanggapi masa pandemi beragam. Ada yang merasa biasa saja karena mereka menganggap bahwa dengan adanya kasus ini tidak terlalu berdampak terhadap diri dan aktivitasnya. Ada juga yang menanggapinya dengan bijak, mereka memahami betul bagaimana virus corona ini menular, dan mengikuti arahan pemerintah untuk berupaya mencegah adanya penularan lebih luas. Tetapi banyak juga yang menanggapi dengan ketakutan yang berlebih.

Fear Zone atau zona ketakutan, dimana masyarakat merasa dirinya serta kehidupan social ekonominya terancam karena meningkatnya kasus Covid-19 ini. Banyak masyarakat yang memilih memborong barang-barang dengan jumlah yang banyak atau bisa dikatakan ini adalah sikap panic buying dan para pedagang yang menimbun barang dagangan mereka serta mempermainkan harga seenaknya untuk keuntungan pribadi. Selain itu, karena banyaknya kasus kematian yang meningkat membuat masyarakat merasa sangat khawatir. Akibatnya sering kali didapati informasi atau berita bohong (hoax) tidak tersaring dengan baik dan tanpa berpikir panjang mereka membagikan hoax tersebut pada media social.

Karena itu, perlu adanya kesadaran serta edukasi agar ikut serta dalam usaha bersama melawan wabah ini tanpa rasa khawatir dan panik yang berlebih agar tidak merugikan masyarakat lainnya.

Diperlukan banyaknya pihak yang harus terlibat dalam menghadapi pandemi ini agar masa pandemi ini cepat berlalu. Untuk itu, tetap jagalah kebersihan, tetap jaga jarak, jangan berkerumun, patuhi protokol kesehatan, dan jangan menyebarkan berita hoax yang meresahkan masyarakat. Serta senantiasa berdoa pada Tuhan YME agar selalu senantiasa diberi kesehatan dan berharap pandemi ini cepat berlalu.

Terima kasih atas perhatiannya. Mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan, karena saya masih tahap belajar. Stay healthy

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun