Mohon tunggu...
isti nikmah
isti nikmah Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Istun7 Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Televisi 'Berisi'?

18 April 2022   01:13 Diperbarui: 18 April 2022   01:21 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Menurut Murgiyanto, Seni pertunjukan merupakan sebuah tontonan yang memiliki nilai seni dimana tontonan tersebut disajikan sebagai pertunjukan di depan penonton. Seni pertunjukan juga dapat dikatakan sebagai tempat berekspresi, sebagai alat penyampai pesan yang dikemas dengan indah. 

Seni pertunjukkan biasanya melibatkan empat unsur: waktu, ruang, seniman dan penonton.

Seni pertunjukan memiliki berbagai macam bentuk seperti, pertunjukan peran, musik, tari, Sulap, teater, komedi, dll. 

Televisi menjadi salah satu wadah bagi masyarakat untuk menuangkan segala jenis kreativitas dan juga sebagai sarana hiburan juga edukasi. Televisi terdiri dari berbagai stasiun televisi yang menyediakan beragam tontonan untuk masyarakat, tentunya dengan ketentuan yang berlaku. Televisi dinaungi oleh lembaga bernama Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). 

Bisa dikatakan televisi juga menjadi alat untuk masyarakat mengetahui berita, kejadian atau permasalahan yang kini sedang ramai diperbincangkan. Dari masyarakat bawah sampai kalangan atas menonton televisi. Dari anak - anak hingga orang dewasa tua pun menonton televisi. Ini menunjukkan betapa banyaknya masyarakat yang menjadi penonton televisi. 

Sayangnya, dari penelitian yang ada semakin kesini program atau tayangan televisi makin tidak bermutu. Pihak penayang, yakni para stasiun tv lebih memilih untuk menyuguhkan tontonan yang disukai masyarakat, yang memiliki ranting tinggi ketimbang menyuguhkan program tv yang mengedukasi dan berkualitas tinggi. Karena, jumlah ranting akan mempengaruhi pendapatan iklan dari industri yang berguna untuk memajukan televisi tersebut. Dan masyarakat pun lebih menyukai tayangan yang menghibur. Maka kini banyak sekali stasiun tv yang menayangkan program yang tidak mendidik ataupun edukatif,melainkan program tv yang menghibur dengan minim edukasi. 

Hal ini sungguh disayangkan pun hal ini sudah disadari oleh banyak pihak, bahwa tayangan televisi kini memundurkan moral bangsa. Bisa dikatakan 70-80% tayangan di tv bersifat menghibur saja. Contohnya tv menayangkan video - video yang dianggap lucu dan menggiring masyarakat untuk ikut menertawakan. Misal video orang yang sedang menaiki motor tergelincir hingga terjatuh. Hal ini bisa menurunkan rasa simpati dan empati para penonton, apalagi jika sudah terlalu sering menonton tayangan yang seperti itu. 

Menurut beberapa orang seharusnya seluruh pihak stasiun televisi menayangkan program yang mengedukasi, sehingga masyarakat tidak punya pilihan lain untuk tidak menikmati tanyangan televisi, yang pada akhirnya tayangan yang edukatif ini akan mengantarkan Indonesia lebih baik lagi. 

Mari tayangkan program tv berkualitas untuk menciptakan generasi yang cerdas. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun