Abad Kegelapan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan periode kelambanan intelektual dan kultural yang terjadi di Eropa pada abad ke-5 hingga abad ke-15.Â
Istilah ini biasanya digunakan dalam konteks sejarah Kristen, namun dalam pandangan Islam, Abad Kegelapan juga merujuk pada periode yang sama di mana kebanyakan kota-kota Islam yang terkenal seperti Cordoba, Baghdad, dan Kairo mengalami penurunan dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan.
Menurut pandangan Islam, Abad Kegelapan terjadi karena adanya perang-perang yang terus-menerus, kekacauan politik, dan pengaruh negatif dari kekuatan-kekuatan luar yang mencoba untuk mengendalikan kawasan Islam.Â
Selain itu, terdapat juga faktor internal seperti kekurangan dukungan terhadap penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, serta adanya keengganan untuk menerima ide-ide baru atau perubahan-perubahan yang dianggap mengancam keberlangsungan sistem keagamaan yang sudah ada.
Meskipun demikian, tidak semua kota-kota Islam mengalami Abad Kegelapan secara sama. Beberapa kota seperti Samarkand dan Bukhara di Timur Tengah masih tetap menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang terkenal di masa itu.Â
Selain itu, periode Abad Kegelapan juga merupakan masa keemasan bagi beberapa kota-kota di Afrika selatan, seperti Timbuktu dan Kairo, yang menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan bagi masyarakat Muslim di wilayah tersebut.
Abad Kegelapan di Eropa berakhir dengan munculnya Renaisans di abad ke-15, yang ditandai dengan kebangkitan minat terhadap ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang terlupakan selama berabad-abad.Â
Namun, di kawasan Islam, Abad Kegelapan masih terus berlangsung hingga sekitar abad ke-19, ketika beberapa negara Muslim mulai mengalami kebangkitan nasionalisme dan reformasi yang membawa pada modernisasi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H