Â
Terik matahari yang sudah terasa sedikit menyengat, memberi  isyarat pada penulis akan  sebuah tugas mulia yang harus segeraditunaikan. Dan penulis tidak ingin sedikitpun terlambat.  Di sela-sela jam istirahat mengajar, laju yang sedikit lumayan kencang dengan mengendarai si bebek merah dalam balutan senyum, ingin segera sampai ke tempet tujuan. Dengan waktu tempuh kurang lebih lima menitan penulis mulai memasuki kawasan yang sangat indah. Gerbang masuk desa yang mempunyai nama menawan. Iya menawan teman-teman,,,,Menawan nama desanya. Bukan hanya namanya, memang benar-benar keadaan alamnya yang membentang memang benar-benar menawan hati.
Teman-teman, ada yang sudah tau belum nihh??? Desa Menawan letaknya dimana???....hehehe...Penulis yakin, diera digitalisasi saat ini tentu mudah bagi siapa saja untuk menemukan sebuah alamat dan wilayah.
Menawan merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Gebog Kabupaten Kudus. Tepatnya Kudus bagian utara sebelah barat. Nah,, kebetulan desa penulis juga berbatasan desa Menawan ini, jadi penulis bukan pertama kali masuk wilayah ini. Â penulis pun tak henti-hentinya kagum dengan salah satu ciptaan-Nya ini.
Suasana bertambah indah dengan sapuan angin yang menyela-nyela pepohonan jagung yang saat ini masih sekitar 60 cm an tingginya. Penulis mulai memasuki kawasan pertanian yang mayoritas disana menyebutnya dengan Alas. Alas disini bisa diterjemahkan sebagai lahan untuk pertanian yang notabenya perihal pengairan lebih banyak mengandalkan dari air tadah hujan. Dan disini teman-teman perlu tau bahwa area ini pepohonannya masih lebat lho. Berbagai macam pohon tumbuh disini yang diantaranya yakni mahoni, jati, randu, juwet, mangga, pete, dll.
Maaak.....teriak penulis memanggil wanita cantik yang dimilikinya dan juga sebagian hidupnya adalah dijiwa wanita cantik itu. Hehehe....iya, beliau ibu penulis yang hari itu penulis mendapat jadwal untuk menjemputnya, setelah setengah hari bergelut dengan debu dan tanah untuk bertani.
Berbagai tanamanan ditanamnya diantaranya adalah ketela, talas, kunyit, kencur, dan masih banyak yang lainnya. Dan teriakan penulis penulis rupanya cepat merambat ke lokasi mamak berada, sapaan penulis pada ibunya. Dengan membalas teriakan penulis, beliau tergopoh-gopoh menuju ke tempat biasa yang sudah disepakati ketika menjemput.
Dengan sejenak berhenti sambil menunggu, betapa mata dimanjakan dengan area yang sangat hijau dan diiliri dengan kipas alami menambah rasa kagum penulis pada-Nya. Alam yang sangat indah ini wajib kita syukuri dan kita rawat keberadaannya. Bukan apa-apa, tapi jalan yang membentang disini memang benar-benar sejuk. Boleh lho teman-teman JalaNajiha jika lewat jalur ini sekedar untuk berhenti dan menghayati betapa indanhanya alam Indonesia ini.
Penulis lalu bergegas menyambut wanita cantiknya yang sudah lengkap dengan barang bawaan dalam rantang  yang kata orang jawa "gawan" tapi ini bukan belanjaan ya teman-teman, melainkan berbagai sayuran yang diambilnya untuk siap dimasak dirumah. Dan....Sibebek merah siap melaju untuk mengantar mamak pulang.
Sekian dulu ya teman-teman jalaNajiha hari ini. Nantikan perjalanan penulis selanjutnya ya teman-teman. Terimakasih
