Mohon tunggu...
Istiadzah Rohyati
Istiadzah Rohyati Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mom Blogger

Blogger. FlashFictioner. Full Time Mother. www.istiadzah.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Dubes RI untuk Irak: Sulaymaniyah Masih Aman

11 Agustus 2014   21:55 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:48 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_318747" align="aligncenter" width="630" caption="Foto Bersama Dubes RI untuk Irak, Safzen Noerdin."][/caption]

Kemarin, Minggu (10/8), Dubes RI untuk Irak, Pak Safzen Noerdin, mengunjungi Sulaymaniyah untuk bertemu dengan para WNI yang tinggal di kota itu. Pertemuan ini diadakan terkait kondisi Irak dan ISIS, khususnya penanganan bagi WNI.

Pertemuannya sendiri berlangsung secara hangat. Dubes RI dan para staf sudah menunggu di lobi Hotel Titanic pukul 5 sore. Tidak banyak yang bisa datang karena Minggu merupakan hari kerja di Irak. Setelah bersalaman dengan Pak Safzen, para staf, dan semua teman yang datang, beliau melanjutkan kembali pembicaraannya mengenai kondisi Irak saat ini terkait ISIS.

Seperti yang kita ketahui, kemarin ISIS mendapatkan serangan udara oleh tentara Amerika, yang menewaskan kurang lebih 100 anggotanya. Dan lokasi perangnya itu, jaraknya sekitar 30-45 menit dari Erbil, dekat dengan bandara Erbil juga. Sementara jarak Erbil-Sulaymaniyah memakan waktu 2,5 jam perjalanan. Namun begitu, WNI yang di Sulaymaniyah sudah mulai khawatir, apalagi saya.

"Sulaymaniyah masih aman, kan? Lihat, semua orang beraktivitas seperti biasa. Nggak ada yang perlu dikhawatirkan. Jauh lah kalau ISIS mau masuk ke sini! Mereka harus melewati Erbil, atau lewat Kirkuk, nggak mudah! Orang-orang lokal pun yakin bahwa Sulaymaniyah aman, ISIS nggak akan bisa masuk ke sini. Jadi, tenang saja ya, semuanya," tutur Pak Safzen Noerdin ketika saya dan suami sudah duduk di hadapannya.

Bukannya apa-apa, kalau melihat situasi sekarang di kota saya ini, memang masih seperti biasa. Sepertinya memang nggak ada yang perlu dikhawatirkan. Semua normal-normal saja. Namun, beberapa maskapai besar seperti Etihad, Qatar, dan Emirates, mulai menutup penerbangannya dari dan ke Irak (termasuk Sulaymaniyah dan Erbil). Ditambah lagi dengan cerita beberapa teman yang terbang dari Indonesia ke Suly, ketika sampai di tempat transit dipulangkan kembali oleh pihak maskapai. Saya jadi takut. Gimana nanti kalau keadaan makin parah, tapi ternyata bandara sudah keburu tutup? Mau lari lewat mana lagi? Sementara saya punya dua anak yang masih balita! :(

"Nah, itulah yang akan dibicarakan. Evacuation plan ada, tapi bukan untuk saat ini. Pihak KBRI turun tangan kalau keadaan sudah gawat, sekarang kan belum. Apalagi Sulaymaniyah, masih jauh lebih aman daripada Erbil. Erbil sekarang yang malah rawan, kan? Jika terjadi, evakuasinya nanti akan ada di tiga titik; untuk Sulaymaniah, Erbil, dan Baghdad," lanjutnya.

Jadi, untuk saat ini, menurut beliau, masih dirasa aman, dan belum perlu evakuasi. Berikut sedikit rangkuman hasil pertemuan kemarin.


  1. Pihak KBRi sudah berkoordinasi dengan pihak Kurdistan, Iraq, dan sekitarnya, dan akan terus memantau situasi.
  2. Situasi saat ini, wilayah Kurdistan masih dilihat aman, terutama Sulaymaniyah.
  3. Jika kondisinya darurat, sudah disiapkan evacuation plan di tiga titik untuk Sulaymaniyah, Erbil, dan Baghdad.
  4. Untuk region Sulaymaniyah, evakuasi akan dilaksanakan ke arah Penjwen, yaitu perbatasan Iran, lalu menuju Teheran melalui jalur darat (yang ternyata memakan kurang lebih 14 jam perjalanan!) kemudian diterbangkan dari Teheran.
  5. Detail evacuation plan akan di-share selanjutnya.
  6. Bagi WNI yang merasa sudah tindak nyaman dan mau kembali ke Indonesia lebih dulu, dipersilakan, namun tetap harus melapor ke KBRI untuk update data evakuasi.
  7. Untuk jalur alternatif yang bisa diambil saat ini salah satunya adalah dengan Iraqi Airways, karena Iraqi ini masih tetap beroperasi ketika maskapai besar menutupp penerbangannya. WNI yang di Sulaymaniyah bisa mengambil penerbangan ke Kuala Lumpur dengan transit di Baghdad.
  8. Terkait poin delapan, bila ada WNI yang transit di Baghdad, bisa lapor ke KBRI untuk support jika perlu.


Suami saya sempat menanyakan perihal pengiriman uang dari Irak. Fyi, semua Bank di Indonesia sudah tidak menerima transaksi uang dari dan ke Irak sejak Juli 2014 kemarin. Dan pemberitahuan itu mendadak sekali. Jadi, satu-satunya pilihan adalah mengirim dalam bentuk cash melalui jasa pengiriman uang yang ada, namun itu pun tidak bisa langsung banyak. Ini membuat para pekerja di sini merasa kesulitan.

"Coba teman-teman yang sedang pulang supaya meminta surat keterangan dair bank terkait, untuk di-follow up oleh KBRI. Jangan sampai, mereka (pihak bank) menutup transaksi, tapi nggak mau mengeluarkan surat keterangannya," imbaunya.

Alhamdulillah, meski hanya bertemu hanya sebentar, saya dan teman-teman lain merasa puas dengan pembicaraan hari itu. Setelah bertemu dengan kami, jadwalnya Pak Safzen Noerdin bertemu dengan Gubernur Sulaymaniyah pukul 7 malam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun