Akses internet yang mudah dijangkau membuat kita semakin mudah mendapatkan informasi yang ter-update. Dengan keadaan seperti ini kita harus semakin pintar menjadi warganet, kenapa harus semakin pintar? Karena ada banyak informasi bohong atau HOAX yang beredar luas. Sebagian besar informasi Hoax tersebar di internet, melalui media sosial seperti Facebook, Twitter, Whatsapp, dan portal berita atau hiburan.
Foto Profil Facebook Dicuri, Kok Bisa?
Halaman facebook dengan nama "Pengguna FB Lite Indonesia" menyebarkan isu jika pengguna Facebook Lite mengalami masalah kehilangan foto profil. Dalam halaman tersebut, ada perintah untuk menyukai laman, berkomentar #Aktif , dan membagikan salah satu postingan agar foto profil bisa kembali. Informasi yang sudah tersebar ini berhasil mendapat komentar #Aktif sebanyak 24,081. Padahal informasi ini dipastikan hoax, halaman resmi facebook yaitu Facebook Newsroom dan akun twitter Facebook pun tidak pernah mengeluarkan informasi terkait.
Survey ini membuktikan Indonesia nomer 2 dari bawah!
Penyebaran hoax yang mudah disebabkan oleh budaya literasi warga Indonesia yang masih rendah. Berdasarkan survey World's Most Literate Nations yang dilakukan oleh Central Connecticut State University,  Indonesia berada di urutan nomer 2 dari bawah sebagai negara dengan literasi terendah, betapa mirisnya mengetahui fakta ini. Padahal kita sebagai pengguna tidak bisa menolak perkembangan teknologi dan berbagai dampaknya entah dampak buruk ataupun baik.
Dampak Hoax di kehidupan kita
 Info dari MASTEL (Masyarakat Telematika Indonesia)  menyatakan bahwa 90% lebih hoax disebarkan oleh media sosial. Jadi kita harus pintar ber-sosial media.
Tips Berperang Melawan HOAX!
      Judul Provokatif, Hati-hati dengan judul yang berbau provokatif. Judul seperti inilah yang biasanya mengandung informasi hoax, karena mereka berusaha membuat pengguna penasaran lewat judul.
        Alamat situs, ada beberapa alamat situs/portal yang tergolong hiburan, berita atau lainnya. Jika alamat web milik pribadi misalnya .blog kita patut untuk waspada. Dewan Pers Indonesia menyediakan website untuk mengecek portal apa saja yang sudah diverifikasi, jadi kita bisa tahu portal berita yang akurat.
        Opini atau Fakta?, opini bersifat subjektif sesuai pemikiran penulis, sedangkan fakta akan disertai bukti otentik. Jadi, hoax bisa berasal dari pemikiran subjektif seseorang.