Generasi muda Indonesia saat ini adalah generasi yang bisa dikatakan ibarat dua buah sisi mata uang, di satu sisi adalah sisi yang memunculkan keoptimisan kita terhadap perkembangannya di masa depan, sedangkan di lain sisi malah menimbulkan rasa pesimis kita yang juga merupakan anak bangsa bahwa perkembangan zaman menggerus mereka kearah negativitas yang sangat dalam tentang menjalani kehidupan dengan cara yang cendrung sangat hura-hura dan tak ada batasan yang sering mereka katakana dengan kebebasan yang seutuhnya yang kenyataan nya tidak sesuai dengan kebudayan kita yang penuh dengan budi pekerti luhur yang jelas dan Juga kekeluargaan dan yang terpenting adalah tanggung jawab terhadap seluruh tindakan yang telah di ambil.
Sekarang mungkin tak semestinya kita menyalahkan perkembangan zaman terhadap prilaku dan karakter generasi muda kita, karena laju "KEMAJUAN" sudah hal yang dikatakan mutlak dan akan terus berjalan sejalan dengan perkembangan jaman dan ilmu pengetahuan. Maka dalam hal ini pemerintah dan kita bersama memiliki kewajiban untuk membentengi generasi baru ini dari pengaruh buruk yang akan datang dan akan mengancam perkembangan mereka.
 Jalan yang paling tepat untuk membuat mereka menjadi generasi yang tangguh  adalah melalui jalan pendidikan yang memang membuat dan melatih mereka menjadi manusia yang memang mampu kelak yang bukan hanya menjadi penggerak tetapi juga menjadi generasi perubah. Tetapi yang menjadi pertanyaan apakah telah berjalan semestinya pendidikan di negeri kita??? Â
 Karena seperti dikatan oleh Paulo Fererre bahwa pendidikan adalah suatu bentuk perjuangan untuk pembebasan dimana konteksnya adalah membentuk manusia atau generasi yang dimana di didik menjadi seorang sosok yang benar-benar merdeka dalam berfikir dan juga bertindak, dimana perjuangan ini di lakukan bukan hanya sebagai bentuk  pembelajaran tetapi juga menjadi sebuah bentuk gerakan dimana diharapkan agar generasi atau masyarakat yang terbentuk adalah generasi atau masyarakat yang tercerahkan.
Kenapa dengan jalan pendidikan?? Karena kita tidak bisa memungkiri bahwa mental terjajah telah tertanam dalam diri generasi kita dengan sangat dalam, kenapa bisa sampai begitu dalam?? Bangsa kita telah dijajah dan di permainkan oleh imperiallisme barat lebih dari 350 tahun lamanya dan ditambah dengan 3,5 Â tahun penjajahan jepang yang tentu sangat membekas dan tertanam di dalam hati dan ingatan bangsa ini.Â
Hanya melalui pendidikan lah bangsa ini dapat berubah yaitu dengan menciptakan generasi yang benar-benar bermoral dan berkarakter yang kelak menjadi perubah dan penggerak demi kemajuan bangsa dan negara serta generasi yang menghargai keluhuran dan kemajemukan bangsa dan negara nya, juga generasi yang dapat membentengi diri dari pengaruh negatif zaman yang tak terbendung , hanya dengan pendidikan lah dapat menanamkan mental pemenang dan melenyapkan mental terjajah yang ada selama ini, hanya dengan pendidikan lah kita dapat membuat keterwujutan dari sila ke lima dari Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan pembukaan undang-undang yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.Â
Tetapi bagaimana wajah pendidikan kita?? Apakah sudah bisa dikatakan bisa menciptakan generasi baru yang kita idamkan yang dapat merubah hidup bagsa ini?. Bisa dilihat seperti pada saat ini pendidikan hanya menjadi sebuah komuditi yang menggiurkan bagi para kontaktor proyek karena memiliki anggaran yang bisa dikatakan cukup besar dan tentu saja menjadi prioritas, dilihat dari sudut pandang sistem pembelajaran pendidikan kita bisa dibilang hanya menjadi lahan percobaan karena bisa dilihat secara nyata apabila mentri Pendidikan dan rezim berganti maka di ganti pula sistem dan kurikulum Pendidikan kita. Â
Sedangkan pendidikan yang saya jelaskan sebelumnya adalah tonggak perkembangan bangsa hanya menjadi lahan percobaan dan perang kepentingan bahkan lahan bisnis, saya hanya ingin bertanya kepada kita anak bangsa ini apakah pantas hal ini terjadi?. Pendidikan yang seharusnya kita jaga menjadi sebuah sistem yang akan terus terjaga dari pengaruh kepentingan  dan politik. Dan apakah kita hanya akan diam melihat Pendidikan kita hanya akan menghasilkan lulusan yang akan menjadi buruh dan pekerja bukan penggerak dan pelopor perubahan bangsa.
Hal yang bisa kita lihat bahwa ada sebuah bentuk sistem yang masih belum tepat sasaran dimana sistem yang ada hanya mangakomodir hasil dari Pendidikan kita sebagai pemenuhan terhadap kebutuhan dunia kerja dimana kita lihat akan hanya  menjadi pekerja bukan orang yang akan membuka lapangan pekerjaan dan yang terpenting dari hasil Pendidikan kita adalah menciptakan  orang-orang yang ikut dan berperan terhadap kemajuan bangsa, kenyataan ini yang terus kita lihat tidak ada tindak lanjut karena kita terus terlarut akan sistem yang sama bertahun tahun tanpa ada perubahan yang berarti, tetapi meski adanya inovasi dan keinginan perubahan dengan adanya Pendidikan berkarakter nyatanya implikasi dan pelaksanaan nya masih jauh dari kata berkarakter dan harapan kedepannya. Â
Kita hanya terlarut dengan masalah-masalah yang kita anggap makro yaitu seperti korupsi, nepotisme, dan bahkan bobroknya moral bangsa kita khususnya generasi muda Indonesia, dalam hal ini kita malah lupa bahwa kita harus melihat masalah dari akarnya, dalam masalah makro yang dijelaskan diatas dapat dilihat hanya dengan jalan Pendidikan yang benar-benar tepatlah jalan menuju bangsa dan generasi yang tangguh dan mencapai kejayaan bangsa yang sebenarnya telah kita  cita-citakan dan pendiri bagsa kita  dahulu yang menginginkan bangsa ini sejahtera dan benar-benar mampu berdiri di kakinya sendiri dan merdeka dalam hal bertindak dan berfikir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H