Sejarah Istimewa
Bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW telah menyapa. Seorang pemimpin yang penuh kasih sayang dan teladan bagi umat manusia. Meningkatkan kebaikan dengan semangat ukhuwah Islamiyah khususnya dan semangat Islam sebagai rahmatan lil 'aalamiin umumnya.
"Dan tidaklah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." (QS Al-Anbiyaa:107)
Kelahiran dan kehadiran Rasulullah SAW merupakan rahmat ilahi bagi umat manusia. Mengubah kondisi dunia dari kegelapan menjadi cahaya kebenaran. Tidak ada keteladanan yang lebih unggul daripada keteladanan yang beliau tampilkan. Keteladanan yang sempurna dan paripurna meliputi seluruh aspek kehidupan.
Rasulullah SAW sangat perhatian, peduli, dan berempati kepada kondisi umat manusia, kondisi masyarakat secara umum, serta kepada kaum mukmin khususnya. Beliau sangat prihatin melihat kesulitan yang dialami oleh manusia. Beliau ingin mereka mendapat kebaikan dan kebahagiaan. Beliau juga sangat sayang kepada kaum mukmin. Sebagaimana firman Allah dalam QS At-Taubah ayat 128.
"Sungguh telah datang kepada kalian seorang rasul dari kalangan kalian sendiri. Berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, dan dia (bersikap) penyantun dan penyayang terhadap orang-orang mukmin."
Rabiulawal adalah bulan ketiga dari kalender Hijriyah. Bulan istimewa bagi umat Islam. Karena, pada hari Senin tanggal 12 Rabiulawal Tahun Gajah, Nabi Muhammad SAW lahir ke dunia. Manusia mulia, pemimpin para nabi dan rasul. Itulah sebabnya, sebagian umat Islam menyebut bulan Rabiulawal sebagai Bulan Maulid. Pada bulan ini, Rasulullah SAW melakukan perjalanan hijrah dari Makkah ke Madinah dan pada bulan ini pula beliau wafat.
Oleh karena itu, umat Islam sudah sewajarnya menjadikan bulan Rabiulawal sebagai momen untuk mengenal lebih dekat nabi yang agung serta menjadikannya sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari. Menghidupkan bulan Rabiulawal dapat dilakukan dengan memperbanyak shalawat, menjalankan sunnah, berlapang dada dan bertutur kata yang baik dalam menyikapi perbedaan pendapat tentang peringatan Maulid Nabi, membaca sirah/sejarah nabi dan hadits, membela Rasulullah SAW dari berbagai tuduhan, fitnah, dan celaan dengan cara yang cerdas dan santun, dsb.
Piagam Madinah (Undang-Undang Dasar Negara Madinah)
Pada saat Nabi SAW hijrah ke Madinah, beliau menghadapi berbagai masalah peradaban, ekonomi, politik, perdamaian, halal haram, ibadah dan akhlak, dll. Sementara itu, manusia yang beliau hadapi ada 3 kelompok. Pertama, para sahabatnya yang mulia dari kaum Muhajirin dan Anshar sebagai mayoritas penduduk Madinah. Kedua, kelompok musyrik yang berasal dari beberapa kabilah di Madinah. Ketiga, orang-orang Yahudi.