Petualangan hari ini di Istanbul ditutup dengan makan malam di Warnus, Warung Nusantara. Salah satu restoran Indonesia di Istanbul. Warung Nusantara ini dikelola oleh warga asal Pontianak, Meily Aristia Ozdemir bersama dengan suaminya yang asli Turki, Seyhmus Ozdemir. Mereka berhasil membawa kuliner Indonesia ke negeri dua benua itu. Restoran yang berdiri sejak Maret 2014 ini menjadi pilihan favorit wisatawan dan masyarakat Indonesia yang rindu cita rasa tanah air.Â
Warung Nusantara Istanbul terdiri dari dua lantai. Bangunannya tidak terlalu besar. Luasnya pun tidak terlalu lebar. Tangga menuju lantai atas cukup sempit. Sehingga, naiknya harus satu-satu. Semua tidak jadi masalah demi bertemu dengan selera Nusantara. Setelah rombongan berkumpul di satu meja berwarna oranye, kehangatan suasana mampu menepis dinginnya udara malam di musim semi.Â
Meskipun bangunan Warung Nusantara tidak besar, tetapi pengunjungnya banyak. Pelancong dari Indonesia via agen travel atau jemaah umroh yang mampir berwisata ke Turki diajak makan ke sini. Seperti malam itu, ada rombongan tur dari Padang, Surabaya, dan Jogja. Â Â
Warung Nusantara menyediakan bermacam menu khas Asia dan Indonesia. Malam itu kami disuguhi hidangan nasi putih, soto ayam, ayam goreng, bala-bala, capcay, sambal, telur dadar, kerupuk, dan air putih. Tentu saja perutku yang sudah lapar jadi lahap sampai tambah-tambah. Apalagi ini masakan rumahan Indonesia.Â
Seperti pulang kampung saja rasanya, setelah berhari-hari digempur menu Turki ala hotel dan restoran yang menghidangkan aneka kebab, tumis terong, acar. roti, madu, keju, ayam, ikan, buah-buahan, aneka kacang, yoghurt, salad, daging, telur, zaitun, dan beragam menu internasional lainnya. Tetap saja, makanan Indonesia is the best!Â
Saat keluar warung, ada seorang kakek menawarkan topi kulit di tengah dinginnya malam. Suamiku dan Pak Syamsu tertarik untuk membeli. Harganya sekira 75 ribuan. Topinya langsung dipakai dan tetap bagus hingga sekarang.