Siang keesokannya, kudampingi jasad anakku menemui Tuhannya. Diantar sanak kadang.
Wajah Jaka bagai sedang tidur saja. Tampan, nyenyak dan damai tanpa huru-hara. Namun, ia tak tahu aku menyimpan ketakutan yang sangat. Takut kalau-kalau Jaka mengadu pada Tuhan bahwa aku ibu yang tak bertanggung jawab. "Nak, jangan adukan ibu pada Tuhan, ya!
Cimahi, 03 Februari 2002/16:00. Untuk ibu yang kehilangan putranya saat terjadi tanah longsor di Jateng. Meskipun cerita ini sudah kutulis sejak belasan tahun yang lalu, tetapi emosi jiwanya masih terbawa sampai sekarang. Mata berkaca-kaca setiap kali membacanya.  Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H