Baru saja dilansir di website Webometrics versi Januari 2012 (http://www.webometrics.info/rank_by_country.asp?country=id), tentang pemeringkatan sekitar lebih dari 20.000 website perguruan tinggi di dunia. Dalam situs tersebut, peringkat website atau domain Undip (http://undip.ac.id) menduduki peringkat 9 Indonesia atau peringkat 36 Asia Tenggara atau peringkat 1310 dunia. Peringkat domain Undip ini mengalami peningkatan di tingkat nasional Indonesia dan Asia Tenggara jika dibandingkan dengan peringkat bulan Juli 2011 lalu (Lihat Tabel 1). Walaubagaimanapun ranking Undip mengalami penurunan pada perankingan tingkat dunia (1310 dari 1294). Perkembangan peringkat website Undip ini secara lengkap (tahun 2008 – 2012) dapat dilihat di Tabel 1.
Pemeringkatan Webometrics ini bertujuan untuk menakar aksesibilitas dan komitmen website perguruan tinggi secara online, dan untuk mengukur komitmen perguruan tinggi untuk sharing atau mempublikasikan karya-karya ilmiahnya di dunia maya. Yang lebih penting lagi dari sistem pemeringkatan ini adalah impact dari portal website atau domain tersebut untuk mengukur seberapa besar manfaatnya di mata masyarakat. Tabel 1. Perkembangan peringkat website/domain Undip di Webometrics
Perbandingan Undip dengan Perguruan Tinggi Lain di Indonesia Pada perankingan Webometrics Januari 2012 ini, lima peringkat terbesar di Indonesia ditempati berturut-turut UGM, ITB, UI, ITS, dan IPB. Berdasarkan sejarahnya, peringkat Undip pada saat ini masih cukup menggembirakan mengingat umur IT
Undip yang baru memulai penguatannya pada tahun 2008 (Januari 2008 Undip belum teranking), sementara perguruan tinggi lainnya sudah lebih lama dibanding Undip. Jika dibandingkan dengan perguruan tinggi lain di Indonesia (lihat Tabel 2) maka peringkat
website/domain Undip tidak begitu mengecewakan dan mengalami kenaikan sedikit di tingkat nasional Indonesia dan asia tenggara. Mengapa demikian? Berdasarkan peringkat per parameter, dapat dilihat bahwa peringkat
Undip dalam hal parameter Size (282) dan Rich Files (478) mengalami kenaikan dibanding masa-masa sebelumnya, kecuali parameter Scholar dan Size (lihat Gambar 1). Untuk parameter Scholar (mulai Webometrics Januari 2012) merupakan jumlah artikel-artikel ilmiah yang terindeks di Scimago Institution Ranking (tahun 2003-2010) dan di Google Scholar (tahun 2007-2011). Mulai Webomterics 2012, parameter Scholar ini naik bobot score-nya menjadi 30 %. Untuk Website/domain Undip, hanya dua parameter yang masih cukup tertinggal, yaitu Visibility (1642) dan Scholar (1856).
Tabel 2. Perbandingan peringkat Webometrics 20 perguruan tinggi terbaik Indonesia
Analisis Perkembangan Peringkat Undip Webometrics per Parameter Pada pertengahan tahun 2011 yang lalu, Tim IT Undip menginstruksikan strategi untuk penguatan dalam parameter Visibility dan Rich Files. Alhasil, terjadi peningkatan peringkat yang cukup berarti pada parameter tersebut seperti terlihat di Gambar 1 (garis berwarna merah dan hijau). Berdasarkan pemeringkatan per parameter Webometrics, peringkat website/domain Undip mengalami kenaikan kecuali parameter Scholar dan size. Walaubagaimanapun, peringkat Undip mengalami penurunan untuk tingkat dunia. Beberapa perguruan tinggi di Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan karena mereka barangkali bergerak sangat cepat, sementara Undip biasa-biasa saja pergerakannya. Pada semester kemarin (tahun 2011) penguatan Search Engine Optimization juga cukup intens dilakukan walaupun tidak seperti dulu. Hal ini disebabkan Undip masih fokus pada penguatan internal Sistem Informasi Terintegrasi. Untuk masa yang akan datang ini, Undip harus fokus pada penguatan dalam parameter Scholar dan Visibility (dengan mengonlinekan karya-karya ilmiahnya dan terus meningkatkan jumlah backlink ke domain Undip), serta indeksasi di beberapa mesin pencari.
Tabel 3. Perkembangan peringkat Undip di Webometrics per parameter penilaian (2008 – 2012)
Gambar 1. Perbandingan peringkat Undip di Webometrics per parameter penilaian (2008 – 2012)
Parameter Penilaian Webometrics Tahun 2012 Mulai tahun 2012, ada perubahan besar pada metode penilaian Webometrics. Untuk parameter Scholar ditambahkan score dari Scimago Institution Ranking (jumlah publikasi ilmiah yang terindeks di Scimago group) disamping score dari jumlah publikasi ilmiah yang terindeks di Google Scholar. Parameter Scholar ini sekarang naik bobotnya menjadi 30 % (lihat Tabel 4).
Tabel 4. Parameter penilaian Webometrics
Ada empat komponen yang menjadi indikator utama dari penilaian Webometrics ini, yaitu: Size (10%), Visibility (50%), Rich Files (10%), dan Scholar (30%):
- Size adalah jumlah halaman website (html) yang tertangkap oleh mesin pencari (Google), tidak termasuk rich files
- Visibility merupakan jumlah eksternal link yang unik (jumlah backlink) yang diterima oleh domain web universitas (inlinks) yang tertangkap oleh mesin pencari (Google). Visibility ini menyiratkan besarnya impact terhadap sebuah website/repositori.
- Rich Files merupakan jumlah file dokumen (Adobe Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps, .eps), Microsoft Word (.doc,.docx) and Microsoft Powerpoint (.ppt, .pptx) yang online di bawah domain website universitas yang tertangkap oleh mesin pencari (Google)
- Scholar merupakan jumlah artikel-artikel ilmiah yang terindeks di Scimago Institution Ranking (tahun 2003-2010) dan di Google Scholar (tahun 2007-2011).
----===== BRAVO TIM IT UNDIP – TETAP SEMANGAT ======------
http://awards.undip.ac.id/index.php/Latest/websitedomain-undip-raih-ranking-9-indonesia-36-asia-tenggara-1310-dunia-pada-webometrics-versi-januari-2012.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Inovasi Selengkapnya