Mohon tunggu...
Issyaroh S.Pd
Issyaroh S.Pd Mohon Tunggu... pegawai negeri -

seorang guru sd yang ingin belajar

Selanjutnya

Tutup

Healthy

CLBK, Wah Gazwaaat...............

5 Juni 2011   13:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:50 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

CLBK, akronim dari Cinta Lama Bersemi Kembali, tahun - tahun terakhir ini menjadi kata yang sangat populer, sudah menjadi trending tropic, bahkan menjadi sebuah life style. Tentulah hal ini sangat wajar dan manusiawi, bahkan kitapun tidak bisa menjelaskan dengan logika. Semua adalah masalah hati, kata teman saya. Tidak ada yang bisa menipu hati nurani, bahwa si "mantan"lah cinta sejatinya, bukan pasangannya saat ini, begitulah rata - rata alasannya. Dalam  bahasa Jawa, ada pantun yang berbunyi "teklek kecemplung kalen, timbang golek mendingan balen" (sandal tercebur sungai, daripada nyari mendingan balikan). Fenomena seperti inipun tidak disia - siakan begitu saja oleh sebuah TV nasional untuk menjadi suguhan yang berrating tinggi. Dengan mengemasnya menjadi sebuah reality show, tontonan ini menjadi favorit pemirsa, terutama para remaja. Peserta yang rata-rata adalah anak baru gede (ABG), yang mengalami CLBK akan dibantu untuk balikan lagi dengan sang mantan. Acara ini semakin menarik karena menyuguhkan ketegangan - ketegangan saat si peserta bersitegang dengan pacar sang mantan saat itu. Endingnya belum tentu si peserta berhasil menggaet sang mantan kembali. CLBK ini bisa terjadi karena beberapa faktor yang bisa berlainan antara seseorang dengan orang yang lain. Faktor yang pertama biasanya adalah diawali dengan bertemunya  kembali dengan sang mantan dalam suasana yang tak terduga, misalnya saja dalam sebauah pesta ulang tahun teman, atau sama - sama mengikuti tes di suatu tempat, bekerja di instansi yang sama, dan lain - lain, yang kemudian diikuti dengan pertemuan - pertemuan berikutnya. Saking seringnya bertemu, ditambah dengan hafalnya akan kebiasaan lama sang mantan, akan mempercepat proses CLBK ini. Yang kedua, biasanya dipicu oleh masalah - masalah kecil yang terjadi antara dia dengan pasangan barunya. Karenanya ia akan membanding-bandingkan antara sang mantan dengan pasangan barunya itu. Ia merasa bahwa sang mantan ternyata "lebih" daripada pasangannya ini. Lalu curhatlah ia kepada sang mantan. Berlagak menjadi tempat curhat, ternyata sang mantan malah mulai memercikkan api pada hubungan mereka. Maka, jadilah CLBK itu! Kalau sudah begini, dengan alasan "tidak bisa membohongi diri sendiri", ia akan meninggalkan pasangannya demi sang mantan, tidak perduli bagaimana besarnya kasih sayang dan pengorbanan si pasangannya, semua ia tinggalkan. Gawatnya, ini tidak hanya terjadi pada kaum remaja yang masih pacaran saja, bahkan yang sudah menikah bertahun - tahun dan telah memiliki anakpun rela bercerai demi masa lalunya. Tentu ini sangat mengerikan jika terjadi pada diri kita sendiri. Dan sudah sewajarnyalah jika kita mulai mencegah diri kita atau pasangan kita terkena virus CLBK dengan sang mantan. Bisa gazwaaat....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun