[caption id="attachment_357175" align="aligncenter" width="452" caption="Dok pribadi"][/caption]
Suatu karunia yang luar biasa, Goliath Tabuni yang selama ini dikenal sebagai pemimpin tertinggi (Panglima Perang) OPM (Organisasi Papua Merdeka) yang begitu kuat mempertahankan ideologi OPM, akhirnya iapun kini kembali menyatakan diri sebagai bagian dari NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Ia bersama anak buahnya yang berjumlah sekitar 23 orang yang selama ini hidup kesusahan di dalam hutan, akhirnya kembali berbaur dengan masyarakat. Mereka tidak lagi kelaparan dan kesusahan, kini mereka tinggal di tempat yang layak sebagaimana masyarakat yang lainnya.
OPM memang ideologi yang keliru, ideologi yang muncul dari rasa keputus asaan. Bertahun-tahun keberadaannya di atas gunung, Goliath Tabuni akhirnya menyadari bahwa ideologi OPM tidaklah benar. OPM hanyalah sebuah organisasi yang meyakini ideologi atas dasar keputus asaan, putus asa karena merasa tidak mendapatkan keadilan dan kesejahteraan. Mereka meyakini bahwa bangsa serumpunnya bangsa Papua, selama ini hidup termarginalkan, hidup kesusahan dan kurang mendapatkan perhatian pemerintahan. Padahal, tidaklah demikian adanya. Akhirnya, Goliath Tabuni bersama anak buahnya, sebagaimana Nicholas Jouwe yang bahkan sebagai pendiri OPM pertama kalinya, akhirnya menyadari bahwa selama ini mereka hanyalah terbutakan oleh ideologi itu.
Kini, mereka menyadari bahwa selama ini, Pemerintah telah memberikan perhatian yang begitu besar untuk bangsa Papua. Otsus (Otonomi Khusus) misalnya. Dari namanya saja, sudah tergambar jelas bahwa Papua telah diberikan keistimewaan secara khusus. Yang mana itu artinya, bangsa Papua telah mendapatkan perhatian secara khusus, mendapatkan perhatian yang lebih dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya.
Kenyataanpun, membuktikan demikianlah adanya. Hari ini, dapat kita rasakan bersama kemajuan bangsa Papua. Wilayahnya semakin maju, fasilitas-fasilitas semakin membaik, gedung-gedung, mall-mall, hotel-hotel dan lain sebagainya kini sudah terbangun hampir di seluruh wilayah Papua. SDM (Sumber Daya Manusia)-nya pun demikian. Kini, bukan satu dua orang lagi bangsa asli Papua yang menjadi ikon Negeri. Banyak pejabat pemerintahan yang berasa dari Papua, kaum intelektual, artis dan lain sebagainya. Nowela-lah misalnya, tidak tanggung-tanggung, ia bahkan menjadi number-one dalam laga idol. Atau dalam misal lainnya, seperti Muhamad Rivai Darus. Seorang Pemuda asli Papua, yang menjadi kebanggan negeri. Belum lama ini, ia baru saja terpilih sebagai ketua KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia).
Sejatinya, Papua mampu bangkit, mampu maju bersama-sama dengan saudara-saudaranya yang lain dari seluruh pelosok negeri. Papua mampu menjadi bangsa yang besar, bangsa yang bersatu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Papua bukanlah bangsa yang kecil, bangsa yang menginginkan permusuhan serta keterceraiberaian. Tuhan-pun tidak menyukai perpecahan. Bangsa Papua sebagai bangsa yang taat pada Tuhan, sudah selayaknya mencintai persatuan, sebagaimana perintahNya.
Kini, Goliath Tabuni bersama anak buahnya telah kembali ke dalam pemikiran yang benar, bersatu dalam keluarga besar NKRI. Ia telah menunjukan jalan yang semestinya. Untuk itu, kepada pihak-pihak yang kini masih menginginkan terpisahnya Papua dari NKRI, agar segera sadardan mengikuti jekjak Goliath Tabuni. Organisasi-organisasi seperti KNPB (Komite Nasional Papua Barat), ULMWP, dsb... semoga segera tercerahkan dengan jalan yang telah ditunjukkan oleh Goliath Tabuni bersama anak buahnya.(papuacenter.blogspot.com)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H