Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kesederhanaan Paus, Aksi Mewah Kaesang, dan Tamparan untuk Pejabat Indonesia

3 September 2024   17:39 Diperbarui: 3 September 2024   22:13 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana saat Paus Fransiskus menyapa sejumlah wartawan di dalam pesawat komersial ITA Airways A330. Foto: Kompas.id

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sekitar 9,9 juta penduduk generasi muda usia 15-24 tahun di Indonesia, tidak bekerja dan tidak sedang sekolah, "not in employment, education, and training/NEET" pada 2023. Itu setara dengan 22,25 persen dari total penduduk usia muda di Indonesia.

Menteri Tenaga Kerja (Menaker), Ida Fauziah, menyebut, dari Januari hingga Agustus 2024, pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) mencapai 46 ribu pekerja. Kompas.com, pada 20/05/2024 lalu melansir berita "Data BPS: Sebanyak 452.713 Lulusan S1, S2, dan S3 Tidak Bekerja."

Kemudian, Kontan.co.id pada 08/07/2024 melansir berita "BI: Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja Turun Drastis." Di bulan yang sama, pada 23/07/2024, Kompas.com melansir berita "Tingkat Pengangguran Indonesia Nomor 1 di ASEAN."

Selain itu, ada 9,8 juta Kelas Menengah RI turun kasta. Kondisi tersebut tentu berdampak bagi Pertumbuhan Ekonomi RI secara keseluruhan. Itu dilansir oleh tempo.co pada Sabtu, 31 Agustus 2024 | 23:35 WIB.

Dalam konteks dugaan gratifikasi, kita tahu, Skor Indeks Persepsi Korupsi atau IPK Indonesia stagnan, ada di angka 34. Stagnasi itu menjadikan peringkat RI merosot lima tingkat, dari 110 menjadi 115 dari total 180 negara.

Aksi pamer kemewahan Kaesang, jika dikorelasikan dengan sejumlah fakta di atas, tentulah sangat mengenaskan. Demikian juga dengan aksi pamer kemewahan yang dilakukan para pejabat serta keluarga pejabat. Apa yang mereka pamerkan, tidak sesuai dengan profil dan kekayaan yang dilaporkan di Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Media aceh.tribunnews.com sampai menurunkan berita "Deretan Istri Pejabat Pamer Kemewahan di Medsos, Imbasnya Kini Suami Dinonaktifkan" pada Senin, 20 Maret 2023 | 15:00 WIB. Kritik media terhadap aksi pamer kemewahan di kunjungan Paus Fransiskus, bukan hanya dilakukan oleh Kompas.com.

Media detik.com, misalnya, menurunkan berita "Paus Fransiskus ke RI Naik Pesawat Komersil, Bukan Jet Pribadi" pada Selasa, 03 September 2024 |  05:01 WIB. Sebelumnya, pada Senin, 02 September 2024 | 15:20 WIB, detik.com melansir berita "Paus Fransiskus Nginap di Kedubes-Naik Mobil Sipil Saat Kunjungi Jakarta."

Demikian juga dengan media tempo.co, yang menurunkan berita "Paus Fransiskus Pakai Pesawat Komersial dan Tak Menginap di Hotel Mewah, Muhammadiyah: Bisa Jadi Inspirasi Pemimpin Bangsa" pada Selasa, 3 September 2024 09:23 WIB.

Ide Asyik untuk Menulis

Fakta tentang Kaesang Pangarep, tentulah hal yang paradoks dengan fakta tentang Paus Fransiskus. Fakta tentang Kaesang Pangarep, juga paradoks dengan kondisi sosial ekonomi rakyat, sebagaimana paparan data di atas. Dalam konteks menulis, mempertemukan hal-hal yang paradoks, tentulah menumbuhkan ide segar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun