Merangkul Fans Iwan Fals
Agaknya, karena kental dengan pendekatan kebudayaan itulah, Ngatawi Al-Zastrow dipercaya Presiden Abdurrahman Wahid untuk menjadi asisten pribadinya. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur merupakan Presiden Indonesia ke-4, di rentang 20 Oktober 1999 hingga 23 Juli 2001. Hingga kini, ia tetap konsisten memilih kebudayaan sebagai jalan dakwahnya.
Banyak cara yang spesifik, yang sudah dilakukan Ngatawi Al-Zastrow, dalam konteks merangkul orang muda. Salah satunya, ketika pada tahun 2010, ia menggelar konser musik Iwan Fals Perjalanan Spiritual ke Pesantren di lapangan IAIN Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur.
Di konser itu, Ngatawi Al-Zastrow menciptakan ruang terbuka untuk berbaurnya para fans Iwan Fals dengan para santri dari berbagai pesantren di Jawa Timur. Ngatawi Al-Zastrow juga merupakan pimpinan grup musik religi Sanggar Ki Ageng Ganjur.
Konser tersebut berlangsung secara unik. Tiap kali Iwan Fals selesai membawakan lagu, Ngatawi Al-Zastrow menyambungnya dengan dakwah. Misalnya, setelah Iwan Fals menyanyikan lagu Ibu, Ngatawi Al-Zastrow dengan tangkas menyitir sebuah hadits Nabi Muhammad SAW tentang ibu dan ayah. Â
Tak hanya sampai di situ. Ia pun mengajak para penonton konser, "Mari kita doakan ibu kita. Mari kita bacakan Fatihah untuk ibu kita yang sudah almarhumah," ajak Ngatawi Al-Zastrow, pada Selasa, 2 November 2010 malam tersebut. Ribuan santri dan fans Iwan Fals pun menadahkan tangan, berdoa bersama untuk ibu mereka masing-masing.
Berbaur sekaligus berinteraksinya fans Iwan Fals yang tergabung dalam Komunitas Orang Indonesia dan para santri, dalam suatu konser musik, itulah sesungguhnya pendekatan yang berbudaya, pendekatan kebudayaan. Ngatawi Al-Zastrow sudah berkali-kali melakukannya, berkali-kali pula mencontohkannya.
Dengan demikian otokritik yang ia sampaikan kita tidak memiliki cara serta pola komunikasi yang tepat untuk menjangkau mereka bukanlah isapan jempol semata. Saya pikir, ini perlu dicamkan oleh para pihak, yang relevan dengan orang muda. Para Generasi X misalnya, sudah seharusnya mencari cara yang tepat untuk merangkul generasi berikutnya.
Demi apa? Ya, demi kemajuan negeri ini, tentunya. Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2022, jumlah Generasi X mencapai 58,65 juta jiwa. Setara 21,88 persen dari total penduduk. Sementara, jumlah orang muda mencapai 68,82 juta jiwa, setara dengan 24 persen dari total penduduk Indonesia. Â Â
Ayo berkolaborasi, bergandengan tangan memajukan negeri.
Jakarta, 30 Desember 2023