Saya menyimak pembacaan itu di acara ruang sastra Puisi Cinta dirumahaja dalam saluran YouTube Budaya, pada Kamis, 23 April 2020. Di masa itu, warga memang dihimbau untuk tidak ke mana-mana. Lebih baik di rumah saja. Puisi itu kembali dibacakan Jokpin dalam diskusi virtual TerasBentara, yang digelar di Instagram Live Bentara Budaya Yogyakarta, pada Rabu, 13 Mei 2020.
Langsung, Aktual, dan Kontekstual
Dari puisi Di Rumah Sakit itu, saya menilai, kekuatan lain dari karya Joko Pinurbo adalah narasinya bersifat langsung, aktual, dan kontekstual. Dalam suasana Covid-19 yang mencemaskan sekaligus menakutkan, tentu saja makna puisi tersebut dengan cepat dipahami publik. Tak perlu berpikir panjang. Tak perlu dengan kening berkerut.
Jauh sebelumnya, pada Kamis, 11 Oktober 2018 malam, saya juga merasakan hal yang sama, dalam konteks langsung, aktual, dan kontekstual tersebut. Kamis malam itu, lebih dari 60 gitaris menggelar konser penggalangan dana di Bentara Budaya Jakarta (BBJ). Mereka adalah musisi dari berbagai grup musik nasional.
Konser Gitaris Indonesia Peduli Negeri: Musik dan Syair Solidaritas itu menggalang dana untuk korban bencana gempa di Sulawesi Tengah dan Lombok. Aksi peduli kemanusiaan itu, selain melibatkan para gitaris, juga sejumlah penyair.
Di kesempatan tersebut, Joko Pinurbo membacakan sajak karyanya Doa Orang Kurang Kerjaan yang 24 Jam Sehari Berkantor di Akunnya yang benar-benar langsung, aktual, dan kontekstual. Ini petikannya:
Tuhan, ponsel saya
rusak dibanting gempa.
Nomor kontak saya hilang semua.
Satu-satunya yang tersisa
ialah nomor-Mu.
Di konser musik penggalangan dana untuk korban gempa, Joko Pinurbo membacakan sajak tentang gempa. Benar-benar jitu. Sajak tersebut ditulis Jokpin tahun 2018. Kita tahu, pada Juli tahun itu, gempa bumi mengguncang Lombok. Kemudian, bencana menimpa masyarakat Kabupaten Donggala, Sigi, Parigi Moutong, dan Kota Palu, di Sulawesi Tengah, pada Jumat, 28 September 2018.
Bagi Joko Pinurbo, musik adalah bagian dari prosesnya berkarya. Beberapa puisinya sudah dimusikalilasi oleh Ananda Sukarlan dan Oppie Andaresta.
Dari penelusuran saya, beberapa waktu sebelum dirawat, Jokpin masih aktif bersastra. Pada Minggu, 8 Oktober 2023, misalnya, Joko Pinurbo menghadiri pembukaan Peristiwa Sastra Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2023 di amfiteater Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Yogyakarta.
Hari itu, ia mengenakan celana jeans dengan kemeja hitam dan topi hitam. Di kesempatan itu, diluncurkan buku LOKA: Antologi Puisi, Cerita Pendek, dan Sandiwara. Joko Pinurbo, selaku kurator LOKA, memaparkan proses penyusunan dan harapan-harapannya terhadap tradisi peluncuran buku oleh FKY.