Ia tidak punya kebun kopi. Tapi, bisa mengolah semua jenis kopi yang ada di Indonesia. Ia tidak punya kedai kopi. Tapi, jadi penentu cita rasa kopi di banyak caf. Mari kita serap inspirasi dari sosok yang satu ini.
Jurnalis TV Lakoni Kopi
Ini cerita tentang Buyung Achdian. Leluhur sahabat saya ini berasal dari Payakumbuh, Sumatera Barat. Ia jurnalis televisi di Jakarta, yang kemudian beralih melakoni kopi, dari hulu ke hilir. Knowledge serta skill-nya tentang kopi, tentu saja di atas rata-rata.
Dari Jakarta, ia membeli kopi mentah setelah panen, secara langsung dari sejumlah petani, di berbagai sentra penghasil kopi. Di Jakarta, secara hand made dan detail, Buyung memroses tiap jenis kopi tersebut, menjadi berbagai varian kopi siap seduh.
Kopi Penjelajah, itu nama brand yang diciptakan Buyung untuk memasarkan kopi hasil olahannya. Buyung memberikan training kepada barista di tiap cafe, yang melanggani Kopi Penjelajah. "Tujuannya, agar konsumen cafe yang bersangkutan, menikmati penjelajahan rasa kopi hingga ke tegukan terakhir," tutur Buyung dengan kalem.
Secara berkala, ia menyambangi cafe demi cafe yang menjadi pelanggannya. Ia mengkalibrasi perangkat kopi di tiap cafe tersebut, untuk memastikan tiap tetes kopi yang dihasilkan, benar-benar sesuai dengan cita rasa yang diinginkan.
Buyung Achdian bukan hanya melayani cafe, tapi juga melayani perseorangan secara personal, yang ingin menikmati penjelajahan rasa dalam kopi. Boleh dibilang, layanan Kopi Penjelajah, masuk ke dalam kategori privat to privat.
Kenapa? "Karena, rasa itu kan privat. Tiap orang memiliki konsep rasa yang unik. Tantangan seorang barista adalah memenuhi konsep rasa tiap konsumennya," ungkap Buyung lebih lanjut.
Nah, untuk menambah ragam Kopi Penjelajah, sejak Rabu, 14 Juni 2023 lalu, Buyung menjelajah ke berbagai sentra kopi di Sumatera. Antara lain, ke kawasan Lampung, Jambi, Sumatera Utara, dan Aceh.
Penjelajahan itu dinamai Ekspedisi Kopi, dengan Mazda E2000, bersama Budi Tanjung dan Purnama Wake alias Bli Ketut. Perjalanan yang panjang, tentunya. Bli Ketut beserta rombongan memulainya dari Gianyar, Bali. Kemudian, Buyung dan Budi bergabung ke dalam rombongan di Jakarta.