Jakarta sudah dinobatkan UNESCO menjadi Kota Literasi Dunia. Setelah pandemi Covid-19 mereda, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta, langsung tancap gas. "Manfaatkanlah semaksimal mungkin aula PDS HB Jassin ini untuk kegiatan literasi," ujar Firmansyah, Kepala Dispusip DKI Jakarta.
Peduli Sastra, Peduli Literasi
Pada Selasa, 20 Juni 2023 lalu, Firmansyah langsung membaur dengan para pegiat literasi di aula Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin. Di lantai 4 Gedung Ali Sadikin, Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta Pusat itu, ia menunjukkan dukungan penuh terhadap aktivitas literasi.
Selasa itu di sana ada Diskusi Sastra Pemberontakan Mantra dan Religiusitas untuk menyambut 82 Tahun Sutardji Calzoum Bachri. Diskusi itu menampilkan Maman S. Mahayana, kritikus sastra, yang menjadi tenaga pengajar di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Universitas Indonesia (UI).
Selain Maman, juga ada Ahmadun Yosi Herfanda, kritikus sastra yang sekaligus penyair dan jurnalis senior. Sebelum Maman S. Mahayana dan Ahmadun Yosi Herfanda membahas karya-karya Sutardji, Firmansyah dengan tangkas membaca 3 puisi karya Sutardji sekaligus.
Ia membacakan Tapi, Kalian, dan Luka dari kumpulan puisi O Amuk Kapak karya Sutardji. Artikulasi Firmansyah lantang. Penghayatan serta ekspresi-nya pun keren. Tepuk tangan meriah menggema di aula PDS itu. Termasuk tepuk tangan dari Sutardji Calzoum Bachri yang hadir di sana.
Juga, dari tokoh-tokoh literasi kenamaan, antara lain, Doktor Sunu Wasono, Jose Rizal Manua, dan Slamet Widodo. "Saya berharap, aktivitas literasi berupa diskusi sastra ini, mampu menumbuhkembangkan generasi yang peka terhadap sastra," lanjut Kepala Dispusip Firmansyah.
Diskusi itu adalah rangkaian peringatan menjelang 82 Tahun Sutardji Calzoum Bachri, yang dihelat Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta, Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, serta Taman Inspirasi Sastra Indonesia.
Kepedulian Kepala Dispusip Firmansyah terhadap aktivitas literasi, tak hanya sampai di situ. Dari ruang diskusi sastra, ia menyambangi peserta lomba baca puisi karya Sutardji, yang digelar di pelataran Teater Kecil Taman Ismail Marzuki Jakarta, diikuti oleh lebih dari 50 peserta dari berbagai wilayah tanah air. Semua peserta membacakan karya-karya Sutardji.
Baik di ruang Diskusi Sastra, maupun di acara Lomba Puisi, Kepala Dispusip Firmansyah senantiasa didampingi oleh Kepala Unit Pelaksana Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, Diki Lukman Hakim. "Gerakan literasi harus kita bangun bersama, melibatkan banyak pihak, karena semua ini kan tanggung jawab kita bersama," tutur Diki Lukman Hakim. Â Â Â