Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dengan Pendeta di Ketinggian 1.000 Meter di Atas Permukaan Laut

12 Oktober 2022   05:29 Diperbarui: 12 Oktober 2022   05:36 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama alam merawat persahabatan, menjaga kerukunan. Foto: Joko Dolok

 Di Puncak Merkusi, di ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) itulah, kami merekatkan kembali persahabatan yang sudah terjalin puluhan tahun yang lalu. Bukan hanya antara saya dengan Sukamto Binsar, tapi juga dengan rekan-rekan lintas angkatan, yang tergabung dalam Tapal, kelompok pencinta alam di kampus kami.

 Di Kelurahan Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, di ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) itulah, kami tebarkan spirit keabadian dalam persahabatan. Tentu tak mudah merawat persahabatan. Namun, selalu ada kesempatan untuk membenahi hati nurani.

Memang tidak semua sahabat bisa berkumpul pada 27, 28, dan 29 September 2022 lalu tersebut. Setidaknya, ada sekitar 50 orang sahabat yang sama-sama menikmati reuni guyub di event Camp Ceria Tapal itu.

Tegarnya batang-batang pinus di Puncak Merkusi, menjadi simbol bagi tegarnya persahabatan kami, untuk menjadi bagian dari spirit merawat kerukunan dalam keberagaman di negeri ini.

Kami merindukan sahabat-sahabat yang lain, sebagaimana diguratkan WS Rendra dalam sajaknya Rindu Sahabat:

 

Aku merindukanmu, oh sahabat
Kuharap engkau kembali kesini lagi
Aku ingin kita bersama lagi
Berkumpul kembali tuk hadapi hari-hari
Hanya potret dirimulah,
Yang bisa obati rindu ku saat ini
Kumohon sahabat, datang kembali lagi.

Bogor, 12 Oktober 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun