Proses Revitalisasi TIM
TIM yang dimaksud di sini adalah Taman Ismail Marzuki (TIM) yang berada di Jalan Cikini Raya 73, Jakarta Pusat. TIM tentulah pusat seni dan budaya. Ketika TIM hendak direvitalisasi, ada sejumlah pendekatan budaya yang dilakukan Iwan Henry Wardhana di sana, selaku Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.
Salah satunya, memindahkan Gallery Buku Bengkel Deklamasi milik seniman Jose Rizal Manua, dari Graha Bhakti Budaya (GBB), karena gedung GBB tersebut akan direvitalisasi. Iwan Wardhana beberapa kali berdialog dari hati ke hati dengan Jose tentang rencana pemindahan tersebut.
"Saya berlapang jiwa, sampai ikut ngelus-ngelus kucing-kucing kesayangan Jose," tutur Iwan sambil senyum, yang langsung dibalas senyum pula oleh Jose Rizal Manua. Saling berbalas senyum, itulah yang ditunjukkan keduanya, pada Selasa, 26 April 2022 lalu, di kantor Iwan Wardhana, di lantai 15.
Bagi saya, mungkin juga bagi teman-teman yang hadir, memang demikianlah hendaknya untuk mencapai titik temu. Bukan saling memaksakan kehendak. Bukan saling mengepalkan tangan. Bukan pula saling memalingkan muka. Tapi, duduk bersama, bicara dari hati ke hati, dengan lapang jiwa.
Hasilnya, Gallery Buku itu sudah pindah tempat dua kali dalam lingkungan TIM dan Jose Rizal menjalaninya dengan enjoy. Untuk kesekian kalinya, Iwan menunjukkan bahwa pendekatan budaya menjadi salah satu pilihan untuk mencapai kesepakatan dengan para pihak.
Dalam konteks revitalisasi TIM, sebagaimana dituturkan Iwan Wardhana, masih ada sejumlah kesepakatan berikutnya yang perlu diwujudkan. Maklum, ada begitu banyak pihak yang menjadi bagian dari TIM.
Para pihak tersebut memiliki kepentingan dan agenda, tentunya. Dalam realitasnya, bukan tak mungkin berbagai kepentingan tersebut, ada yang bertentangan dan yang memiliki kesamaan. Dengan intensitas yang beragam, tentunya.
"Dalam hal perbedaan, itu wajar dan normal. Selaku Kepala Dinas Kebudayaan, saya tentu tak akan menutup mata terhadap berbagai perbedaan yang relevan dengan TIM. Dengan pendekatan budaya, tentu para pihak akan mampu mengelola berbagai perbedaan tersebut," tutur Iwan Wardhana optimis.