Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tiap 9 Februari, mengacu ke momentum berdirinya Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada 9 Februari 1946 di Surakarta, Jawa Tengah. Sementara, peringatan Hari Puisi Nasional tiap 28 April, Â mengacu ke hari wafatnya Chairil Anwar pada 28 April 1949 pukul 14.30 WIB di Rumah Sakit CBZ (sekarang Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo), Jakarta Pusat. Ia dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta Pusat.
Chairil Anwar lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 26 Juli 1922. Ia mati muda, dalam usia 27 tahun. Maka, dalam konteks literasi bangsa, Chairil Anwar patut diperingati tiga kali dalam setahun. Pada Hari Pers Nasional (HPN) tiap 9 Februari, pada peringatan Hari Puisi Nasional tiap 28 April, dan pada 26 Juli sebagai hari kelahirannya.
Nah, pada 26 Juli 2022 nanti, jika ia tak mati muda, maka Chairil Anwar berusia 100 tahun, Satu Abad. Momentum Satu Abad Chairil Anwar itulah yang dibidik Komunitas Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI) untuk menyelenggarakan serangkaian aktivitas sastra secara nasional. Sebagai komunitas sastra, TISI berdomisili di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.
"Momentum Satu Abad Chairil Anwar ini, tentulah momen yang sangat penting bagi kesusasteraan Indonesia, sekaligus sebagai gerakan literasi bangsa," ujar Octavianus Masheka, Ketua Umum Komunitas TISI, yang menginisiasi Peringatan Satu Abad Chairil Anwar. Melalui peringatan tersebut, Komunitas TISI berkolaborasi dengan Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, yang juga berada di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.
Octavianus Masheka adalah penyair dan deklamator ulung, yang juga merupakan Sutradara Film Televisi (FTV). Inisiasi Peringatan Satu Abad Chairil Anwar tersebut, langsung disambut PDS HB Jassin selaku institusi sastra terkemuka di Indonesia. "Chairil Anwar sebagai penyair adalah sosok yang tidak bisa dipisahkan dengan sosok HB Jassin sebagai Paus Sastra Indonesia," ungkap Eka Nur Etika Putra, SH.,MH., Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) PDS HB Jassin sekaligus Kabid Deposit Pengembangan Koleksi Layanan dan Pelestarian Perpustakaan DKI Jakarta.
Karena itulah, sebagai lembaga sastra, PDS HB Jassin dan Deposit Pengembangan Koleksi Layanan dan Pelestarian Perpustakaan DKI Jakarta langsung men-support Peringatan Satu Abad Chairil Anwar ini. "Kami meneruskan spirit HB Jassin, yang sepanjang hidupnya senantiasa menjadi inspirator dalam pengembangan kesusasteraan Indonesia," ujar Eka Nur Etika Putra lebih lanjut.
Eka Nur Etika Putra optimis, aktivitas PDS HB Jassin akan lebih semarak, setelah revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) selesai. "Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyiapkan ruang yang lebih luas setelah revitalisasi TIM, hingga PDS HB Jassin bisa berkontribusi lebih banyak di berbagai aktivitas sastra, dalam skala nasional maupun internasional. Peringatan Satu Abad Chairil Anwar ini sekaligus menjadi momentum penting bagi revitalisasi PDS HB Jassin," tutur Eka Nur Etika Putra.
Kemah Sastra Nasional dan Hadiah Rp 100 Juta
Serangkaian kegiatan Peringatan Satu Abad Chairil Anwar tersebut, meliputi beragam aktivitas sastra. Antara lain, Lomba Cipta Puisi, Lomba Baca Puisi, Lomba Musikalisasi Puisi, Kemah Sastra, Lomba Penulisan Esei, Pertunjukan Kesenian, Pameran Surat Asli Chairil Anwar kepada HB Jassin, Pameran Buku Sastra, dan Pemutaran Film.
Oh, ya, 100 puisi dan  100 esei terbaik, akan dibukukan. Total hadiah lebih dari Rp 100 Juta. Seluruh aktivitas tersebut dilangsungkan dalam skala nasional, melibatkan pegiat sastra serta peminat sastra se-Indonesia. Peringatan Satu Abad Chairil Anwar tersebut, dipusatkan di DKI Jakarta, mengingat DKI Jakarta merupakan satu dari 49 kota lain di dunia, yang terpilih sebagai City of Literature atau Kota Sastra Dunia, Kota Literasi Dunia.