Setidaknya, ada tiga tahapan yang patut dicermati oleh semua pihak. Pertama, seseorang menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK). Semua dilakukan secara face to face, mulai dari tawar-menawar hingga eksekusi berhubungan seks. Kedua, seseorang menawarkan diri secara digital, melalui media sosial dan atau platform digital tertentu. Ini disebut open booking order. Tawar-menawar dilakukan secara online, kemudian eksekusi berhubungan seks dilakukan di tempat yang disepakati.
Gambar dan atau video yang ditawarkan secara online tersebut, tentulah yang seksi, bahkan vulgar. Dalam konteks tindak pidana cyber, material gambar dan atau video itu, boleh jadi sudah melanggar. Sejumlah media sosial dan platform digital, sudah melengkapi diri dengan mekanisme protect, hingga publik tidak bisa mengakses content yang diduga pornografi tersebut.
Di tahap pertama dan kedua, sumber pendapatan berasal dari eksekusi berhubungan seks. Di tahap ketiga, seseorang memproduksi gambar dan atau video, yang bukan hanya seksi tapi sekaligus vulgar. Gambar dan atau video tersebut kemudian di-upload ke platform digital tertentu. Nah, sumber pendapatan yang bersangkutan ya dari platform digital tersebut. Bukan dari eksekusi berhubungan seks.
Dari mana platform digital tersebut mendapatkan dana? Tentu saja, dari tiap orang yang mengakses. Pada kasus Siskaeee, misalnya. Ia salah satunya meng-upload video-nya ke platform digital berbayar, www.onlyfans.com. Platform ini mengenakan membership 5 dolar kepada tiap pengakses. Itulah salah satu sumber dana platform digital berbayar tersebut.
Sebagai gambaran, Siskaeee rata-rata menerima 15-20 juta rupiah per bulan, dari platform digital berbayar tersebut. AKBP Roberto Pasaribu selaku Dirreskrimsus Polda DIY menyebut, Siskaeee meng-upload gambar dan video ke sejumlah platform digital berbayar di luar negeri. Secara akumulasi, di rentang waktu awal Maret 2020 hingga awal Desember 2021, pendapatan Siskaeee mencapai 2 miliar rupiah.
Membership 5 dolar kepada tiap pengakses, memang nampak kecil. Tapi, dari pendapatan Siskaeee, kita bisa mendapatkan gambaran, betapa luar biasa banyaknya pengakses platform digital porno berbayar. Ini yang patut dicermati oleh semua pihak. Mari sama-sama mencegah, agar keluarga kita tidak tergelincir ke ranah pornografi tersebut.
Jakarta, 13 Desember 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H