Hari ini, Kamis, 11 November 2021, Konferensi Polwan Internasional, berakhir. Dibuka oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit pada Minggu, 7 November 2021, dan ditutup oleh Irjen Pol Johni Asadoma. Apa manfaat konferensi tersebut bagi Polri, khususnya bagi Polisi Wanita (Polwan)?
Manfaat Berganda untuk Polwan
Setidaknya, ada tiga manfaat utama Konferensi Polwan Internasional tersebut bagi Polwan. Irjen Pol Johni Asadoma selaku Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri, menyebut, manfaat pertama konferensi ini adalah Polwan Indonesia mendapat kesempatan untuk belajar menyelenggarakan event internasional.
"Sebagian besar panitia konferensi ini kan Polwan, dari berbagai lini tubuh Polri. Mereka terlibat aktif di berbagai bidang kepanitiaan, hingga hampir seluruh aspek penyelenggaraan konferensi ini, menjadi wadah tempat belajar bagi Polwan," ujar Irjen Pol Johni Asadoma, alumni Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1989.
Mantan Wakil Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut melanjutkan, manfaat kedua dari konferensi ini adalah Polwan mendapat kesempatan untuk membangun networking. Karena, konferensi tersebut diikuti oleh 980 Polisi Wanita dari 39 negara, yang mengikuti konferensi secara langsung serta secara virtual.
Yang mengikuti secara langsung di Hotel Meruorah Heritage, Labuan Bajo, NTT, ada 446 Polwan dari 17 negara dan sejumlah utusan dari 2 organisasi internasional. Selebihnya, mengikuti secara virtual. Dengan demikian, kesempatan terbuka luas bagi tiap Polwan untuk berjejaring dengan sesama Polwan secara tatap muka, maupun secara digital dengan Polwan yang mengikuti konferensi melalui mekanisme virtual.
Kita tahu, networking di era digital yang borderless kini, adalah power, kekuatan. Melalui networking yang luas, Polwan kita tentu memiliki kesempatan untuk meningkatkan kompetensi mereka. Apalagi, networking yang bisa dibangun lewat konferensi ini, bukan hanya dengan sesama Polwan kita, tapi juga dengan Polwan dari berbagai negara di dunia.
Konsekuensinya tentulah kemampuan berbahasa asing. Irjen Pol Johni Asadoma, yang merupakan Perwira Tinggi Polri asal Nusa Tenggara Timur tersebut, mengatakan, Polwan yang mengikuti Konferensi Polwan Internasional itu rerata sudah mahir berbahasa asing. Hal itu akan membuat mereka leluasa ber-networking.
Selanjutnya, manfaat ketiga dari konferensi ini, Polwan mendapat kesempatan untuk menambah wawasan, pengetahuan, serta skill. "Tentulah akan terjadi transfer knowledge antar Polwan. Saling berbagi pengalaman, berbagi pengetahuan. Spirit positif dalam pengembangan wawasan itulah, yang ditanamkan di konferensi ini. Diharapkan terus berlanjut, setelah konferensi selesai," ungkap Irjen Pol Johni Asadoma, yang sebelumnya menjabat Wakapolda Sulawesi Utara.