Ada pembuat kue yang enak, tapi ia belum tahu cara memasarkannya. Ada pengrajin yang hebat, tapi ia tak paham cara menjual hasil kerajinannya. Adakah yang peduli pada mereka? Adakah yang berkenan mendampingi mereka?
Ada. Laura Irawati, namanya. Kami sudah beberapa kali bertemu, berbincang tentang orang-orang hebat tapi penuh keterbatasan. Mereka memiliki skill secara produksi, namun terbatas pada akses modal, terbatas untuk mengakses pameran, yang ujung-ujungnya terbatas pula kemampuan mereka menjangkau konsumen. Kue yang enak dan hasil kerajinan yang unik, misalnya, akhirnya tak pernah sampai ke konsumen yang membutuhkannya.
Laura Sepenuh Hati Mendampingi
Iya, Laura sepenuh hati mendampingi orang-orang hebat tapi penuh keterbatasan tersebut. Semua bermula dari obrolan di media sosial, yang dipicu oleh pertanyaan sederhana: apa sih produk unggulan khas Kota Cilegon? Produk yang dimaksud di sini adalah produk kategori oleh-oleh, karena ada rekan jejaring Laura yang sedang mencari oleh-oleh untuk kerabatnya. Kita tahu, Kota Cilegon memang sudah lama dikenal sebagai kota industri baja.
Tapi, bagaimana dengan produk kategori oleh-oleh? Inilah yang menggelitik Laura serta para koleganya. Laura sendiri bukan warga asli Kota Cilegon, tapi sudah cukup lama bermukim di sana, setelah ia menamatkan studinya di bidang Ilmu Komunikasi, Universitas Sebelas Maret, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Percakapan dunia maya itu kemudian berlanjut ke tatap muka. Selanjutnya, terwujudlah pusat inkubator wirausaha PIWKU pada 01 Juni 2015, yang menjadi wadah untuk mendampingi orang-orang hebat tapi penuh keterbatasan tersebut.
Laura Irawati tentu tidak sendiri. Ibu tiga anak ini didukung banyak pihak untuk menggulirkan inkubator wirausaha PIWKU ini. Oh, ya, PIWKU adalah singkatan dari Pusat Inkubator Wirausaha dan Klinik UMKM. Kita tahu, UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Sebagaimana galibnya, usaha mikro umumnya adalah usaha perseorangan, yang juga kerap disebut sebagai usaha rumahan.
Ada lagi yang digolongkan sebagai Usaha Kecil Menengah (UKM). Pada dasarnya UKM dan UMKM membutuhkan banyak bantuan, untuk mandiri sebagai institusi bisnis. Secara nasional, UKM-UMKM tersebut berperan besar untuk menopang perekonomian negara kita. Kenapa? Karena, UKM-UMKM mampu menyerap tenaga kerja hingga 57,9 juta di berbagai daerah di Indonesia. Artinya, ada 57,9 juta orang di negeri ini yang menggantungkan hidup mereka dari usaha kecil menengah tersebut.
Laura Irawati bercerita, di Kota Cilegon ada sekitar 15.000 UKM yang terdaftar. Nah, dalam setahun lebih perjalanan inkubator wirausaha PIWKU ini, sudah ada 114 UKM yang secara aktif mereka bina dan dorong agar berkembang lebih maju dari sebelumnya. Karena itulah, dinamika berwirausaha sudah menjadi bagian dari keseharian Laura. Ada saat happy, ada kalanya unhappy.