Buku Sehangat Matahari Pagi ini akan diberikan Pak Tjip di booth Komunitas KutuBuku di Kompasianival 2015, pada Sabtu-Minggu, 12-13 Desember 2015. Kompasianer yang tulisannya ada dalam buku ini, dipastikan akan memperoleh satu eksemplar buku yang berisi 64 artikel, dengan tebal 276 halaman ini. Apakah Anda salah satu penerimanya? Foto: koleksi pribadi
Oleh: isson khairul (id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1/ - dailyquest.data@gmail.com)
Sebagaimana halnya ayah dan ibu, Tjiptadinata Effendi dan Roselina Tjiptadinata, akan menyambut kita di Kompasianival 2015. Buku Sehangat Matahari Pagi, sudah mereka siapkan untuk kita, untuk 64 Kompasianer yang tulisannya dihimpun dalam buku ini.
Maka, lengkaplah Pak Tjip dan Bu Rose, menjadi Ayah dan Ibu para Kompasianer. Juga, menjadi Opa dan Oma bagi kita semua. Buku Sehangat Matahari Pagi ini adalah kumpulan tulisan kita di Kompasiana, sebagai wujud penghormatan kita kepada Pak Tjip dan Bu Rose. Pasangan ini sudah bertahun-tahun menginspirasi kita melalui tulisan serta perbuatan. Tahun lalu, Pak Tjip dinobatkan sebagai Kompasianer of The Year tahun 2014. Tahun ini, menyambut Kompasianival 2015, Pak Tjip menerbitkan 64 tulisan Kompasianer yang terkait dengan dirinya, ke dalam buku tersebut.
Buku Terima Kasih
Tulisan tentang Pak Tjip yang ditulis para Kompasianer, tentulah lebih dari 64. ”Saya harap, ke-64 tulisan ini cukup mewakili rasa persahabatan serta rasa persaudaraan yang selama ini kita bina di Kompasiana,” ujar Pak Tjip, pada Senin (16/11/2015) siang, di Restoran Sari Minang, Jl. Ir. H. Juanda, Jakarta Pusat. Siang itu, Pak Tjip dan Bu Rose serta Thamrin Sonata dan Isson Khairul, sengaja meeting sembari santap siang, untuk memfinalisasi penerbitan buku Sehangat Matahari Pagi tersebut.
Pak Tjip berinisiatif menerbitkan 64 tulisan Kompasianer yang terkait dengan dirinya, ke dalam buku tersebut, karena ia ingin berterima kasih. Berterima kasih kepada para pengelola Kompasiana dan kepada para Kompasianer. Dalam pertemuan delapan pasang mata siang itu, Pak Tjip dan Bu Rose dengan hati-hati dan sangat cermat, memperhatikan tulisan dan nama penulis yang direkomendasikan untuk dimasukkan ke dalam buku.
Thamrin Sonata serta Isson Khairul, yang mewakili Komunitas KutuBuku dan Penerbit Peniti Media, me-resume-kan tulisan yang ada, satu per satu. Memberikan berbagai pertimbangan. Hal itu merupakan masukan kepada Pak Tjip, yang memiliki otoritas untuk memutuskan. Pertemuan siang itu adalah pertemuan finalisasi, karena proses penerbitan buku tersebut sudah mulai dilakukan, sebelum Pak Tjip tiba di Jakarta.
Sebelumnya, karena Pak Tjip dan Bu Rose bermukim di Wollongong, Australia, komunikasi dilakukan secara online. Dari pertemuan tatap muka pada siang itulah, kami melihat, betapa sungguh-sungguhnya Pak Tjip dan Bu Rose menyiapkan buku ini. Mereka sungguh-sungguh hendak berterima kasih melalui penerbitan buku ini. Karena, mereka menjunjung tinggi nilai-nilai persahabatan serta persaudaraan yang selama ini sudah terbina di Kompasiana.
Buku yang Menyatukan