Kemudahan beradaptasi dengan sistem adalah hal yang relevan dengan manajemen RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Karena, secara berkala, tenaga kesehatan di rumah sakit ini silih berganti. Saat ini, ada sekitar 2.000 tenaga kesehatan, yang dalam kurun waktu tertentu, berganti-ganti. 2.000 tenaga kesehatan tersebut terdiri dari beragam profesi: dokter, perawat, psikolog, psikiater, ahli gizi, dan tenaga kesehatan lainnya.
"Di tiap pergantian tenaga kesehatan," ujar Ivan J. Kristanto, "Tim IT memberikan pelatihan serta memberikan pendampingan secara berkesinambungan. Dengan demikian, alur peng-input-an data di tiap divisi, senantiasa terjaga," ungkap Ivan J. Kristanto lebih lanjut. Karena sistem IT di RSDC Wisma Atlet Kemayoran tersebut sejak awal sudah dirancang secara user friendly, maka proses pelatihan tenaga kesehatan pun berlangsung singkat.
Meski pelatihan berlangsung singkat, Mayjen TNI Tugas Ratmono selaku Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran menyadari, fungsi pendampingan serta fungsi kontrol harus selalu ditingkatkan dari waktu ke waktu. Karena, tenaga kesehatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, berasal dari berbagai wilayah tanah air. Otomatis, tingkat pemahaman mereka terhadap IT dan kemampuan mereka beradaptasi dengan IT, juga sangat beragam.
Gradasi kemampuan serta gradasi adaptasi para tenaga kesehatan tersebut, menurut Mayjen TNI Tugas Ratmono, bisa diatasi karena tim IT dari Valista dengan para tenaga kesehatan berhasil membangun kolaborasi secara intens. "Ketika ada kendala, proses untuk menemukan solusinya tidak butuh waktu lama," kata Mayjen TNI Tugas Ratmono.
Jakarta 20-02-2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H