Ini suntik vaksin beneran. Vaksin Covid-19. Yang ngawal, juga Mayor Jenderal asli. Yang nyuntik sudah pengalaman. "Tak ada rasa sakit. Tak ada pegel-pegel," ujar Nurhayati Simanulang, pada Senin (25/01/2021) lalu.
Divaksin dengan Senyum
Nurhayati Simanulang mengacungkan jempol. Wajahnya sumringah, penuh senyum. Itulah pengalaman pertamanya disuntik Vaksin Covid-19. Itu hari bersejarah baginya, karena sejak persiapan hingga selesai proses penyuntikan, ia dikawal ketat oleh Mayor Jenderal. Sungguh mengesankan.
Mayor Jenderal itu bukan sosok sembarangan. Ia adalah Mayor Jenderal TNI AD Dr. dr. Tugas Ratmono, yang juga merupakan Kepala Pusat Kesehatan TNI, sekaligus Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Dalam konteks vaksinasi Covid-19, peristiwa bersejarah bagi Nurhayati Simanulang tersebut, mengandung banyak makna. Pertama, disuntik Vaksin Covid-19, bukanlah hal yang menakutkan. Tak ada rasa sakit. Tak ada pegel-pegel. Nurhayati Simanulang menjalaninya dengan penuh percaya diri serta full senyum.
Kedua, Nurhayati Simanulang bangga, karena vaksinasi itu disaksikan secara langsung oleh Mayjen TNI Tugas Ratmono, orang nomor satu di RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Kita tahu, Nurhayati Simanulang sudah bertugas di sana sebagai tenaga kesehatan (nakes), sejak rumah sakit darurat tersebut beroperasi pada Maret 2020.
Dalam hal ini, kepemimpinan yang cermat, yang melayani dengan hati, itulah yang terus dikembangkan Mayjen TNI Tugas Ratmono di sana. Ia selalu membuka ruang dialog, hingga para tenaga kesehatan di sana leluasa berinteraksi dengannya.
Di berbagai kesempatan, Mayjen TNI Tugas Ratmono senantiasa mengajak para tenaga kesehatan berdialog. Melalui dialog itu, ia memotivasi para nakes di RSDC Wisma Atlet, agar menjadi contoh dalam penerapan protokol kesehatan. Juga, menjadi contoh dalam melayani pasien Covid-19.
Bagaimanapun juga, Covid-19 adalah hal baru bagi masyarakat, juga sesuatu yang baru bagi para tenaga kesehatan. Dengan terus mengembangkan dialog sesama nakes, tentu proses sharing pengetahuan serta pengalaman akan berlangsung secara intens. Dan, itu bermanfaat untuk meningkatkan pelayanan terhadap pasien Covid-19.
582 Nakes Sudah Divaksin            Â