Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keren! Makanan Halal di Imlek Nasional

6 Februari 2020   12:20 Diperbarui: 6 Februari 2020   12:33 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perayaan Imlek Nasional 2020 lalu, menjadi peristiwa penting bagi saya. Salah satunya, karena makanan dan minuman yang disajikan di perayaan itu adalah makanan halal. Benar kah?

Jilbab dan Ornamen Imlek

Perayaan Imlek Nasional 2020 tersebut, dipusatkan di Indonesia Convention Center (ICE) BSD City, Tangerang Selatan, Banten. Dihadiri Presiden Joko Widodo serta sejumlah pejabat tinggi lainnya. Dari kalangan yang hadir, kita tahu, ini memang perayaan berskala nasional.

Sejak pagi, ribuan warga dari berbagai wilayah, sudah memenuhi pelataran ICE BSD City. Pagi Kamis (30/01/2020) itu, warna merah mendominasi kostum warga yang hadir. Diperkirakan, lebih dari 10.000 orang yang hadir hari itu. Kita tahu, warna merah adalah warna khas Perayaan Imlek.

Bukan hanya warna. Sebagian besar warga yang hadir, juga melengkapi kostum mereka dengan berbagai ornamen Imlek. Dalam hal ini, ornamen khas Tionghoa tentunya. Kombinasi warna hitam dan merah, serta pernak-pernik keemasan, nampaknya menjadi pilihan favorit warga yang hadir.

Yang juga menonjol adalah jilbab. Tentu saja, jilbab warna merah. Kostum khas kaum Muslim tersebut berbaur dengan kostum berornamen khas Tionghoa. Ada juga yang berpakaian adat serta menonjolkan unsur etnik, tapi secara warna tetap mengacu ke warna merah.

Secara keseluruhan, Perayaan Imlek Nasional 2020 tersebut, benar-benar meriah. Anak-anak dan orang tua, bahkan ada pula yang datang dengan kursi roda, menyambut hari itu dengan penuh suka-cita. Semua antri dengan rapi memasuki area Indonesia Convention Center (ICE) dan duduk dengan tertib di seat masing-masing.

Beragam makanan dan minuman serta camilan tersebut diproduksi oleh puluhan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM), kemudian dibeli panitia, selanjutnya diberikan secara gratis kepada para undangan. Foto: isson khairul
Beragam makanan dan minuman serta camilan tersebut diproduksi oleh puluhan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM), kemudian dibeli panitia, selanjutnya diberikan secara gratis kepada para undangan. Foto: isson khairul

China Town dan Makanan Halal

Di hall makanan dan minuman di ICE BSD City hari itu, ada gapura besar bertuliskan Welcome to China City. Gapura dan tulisan tersebut didominasi warna merah dan keemasan. Selain itu, ada pula tulisan di papan petunjuk yang menonjol: Halal. Di hall tersebut disajikan beragam makanan dan minuman.

Gandi Sulistiyanto selaku Ketua Panitia Perayaan Imlek Nasional 2020 mengungkapkan, Perayaan Imlek Nasional ini adalah perayaan yang bersifat budaya. "Imlek adalah perayaan peristiwa budaya dan tidak dimonopoli oleh salah satu agama saja," ujar Gandi Sulistiyanto saat konferensi pers Perayaan Imlek Nasional 2020 di Jakarta Pusat, pada Senin (27/01/2020).

Itu tercermin dari Panitia Perayaan Imlek Nasional 2020 yang berasal dari lintas organisasi, suku, dan agama. Dan, yang hadir pada Kamis (30/01/2020) pagi itu, mencerminkan apa yang diungkapkan Gandi Sulistiyanto: lintas organisasi, suku, dan agama.

Semua membaur dan berbaur. Nyaris tak ada sekat. Karena itulah, bagi saya, ini menjadi peristiwa penting yang patut kita camkan bersama. Sejak dari antrian memasuki area Indonesia Convention Center (ICE), duduk dengan tertib di seat masing-masing, hingga menyantap makanan dan minuman, kebersamaan terasa sangat kental.

Hal itu ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo, ketika memberikan sambutan di Perayaan Imlek Nasional 2020 tersebut. Joko Widodo menyebut, keragaman yang sudah mengakar di bumi Indonesia adalah kekayaan Indonesia. Maka Bersatu untuk Indonesia Maju, yang menjadi tema perayaan ini, adalah momen penting bagi kita semua agar bersama menjaga serta merawat persatuan Indonesia.

Dari kiri ke kanan: Presiden Joko Widodo, Gandi Sulistiyanto, dan Anne Avantie. Momen perayaan Imlek ini menjadi pengingat bagi kita semua agar bersama menjaga serta merawat persatuan Indonesia. Foto: tempo.co
Dari kiri ke kanan: Presiden Joko Widodo, Gandi Sulistiyanto, dan Anne Avantie. Momen perayaan Imlek ini menjadi pengingat bagi kita semua agar bersama menjaga serta merawat persatuan Indonesia. Foto: tempo.co

Cheongsam dan Baju Adat

Di Perayaan Imlek Nasional 2020 tersebut, Presiden Joko Widodo mengenakan busana tradisional Tionghoa, cheongsam berwarna merah. Beberapa pejabat tinggi yang lain, juga mengenakan busana serupa. Dengan motif serta corak yang beragam, ribuan hadirin juga mengenakan cheongsam berwarna merah.

Sebaliknya, Gandi Sulistiyanto selaku Ketua Panitia Perayaan Imlek Nasional 2020 serta sejumlah panitia yang lain, mengenakan busana adat Jawa. Sebagian hadirin juga mengenakan busana dari berbagai etnik tanah air. Semua membaur dan berbaur. Nyaris tak ada sekat.

Atmosfir ICE BSD City hari itu, kental dengan pembauran, keberagaman, serta kebersamaan. "Bapak Presiden tampaknya bahagia sekali dengan bajunya ini," ujar Gandi Sulistiyanto, yang langsung disambut tepuk tangan meriah ribuan hadirin. Cheongsam yang dikenakan Joko Widodo dan para panitia adalah buah karya Anne Avantie.

Kita tahu, Anne Avantie adalah salah satu perancang kebaya kelas wahid di negeri ini. Kebaya rancangannya boleh dibilang telah menjadi kiblat bagi para perancang kebaya lain di tanah air. Ia sehari-hari tinggal di Semarang, Jawa Tengah, dan untuk berbagai kepentingan, Anne Avantie datang ke Jakarta.

Secara keseluruhan, kita bisa mencermati, makanan dan pakaian adalah dua simbol penting kehidupan. Kedua komponen kehidupan tersebut menyatu di Perayaan Imlek Nasional 2020 tersebut. Setidaknya, momen perayaan ini menjadi pengingat bagi kita semua agar bersama menjaga serta merawat persatuan Indonesia.

Jakarta 06 Februari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun