Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gitu Doang Kok. Gampang, Kan? Please, Deh!

14 Agustus 2019   20:07 Diperbarui: 14 Agustus 2019   20:13 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini cuitan Widha Karina yang menggelitik saya. Kompleksitas pekerjaan orang lain, tentulah tidak sepenuhnya kita pahami. Maka, kita harus pertimbangkan banyak hal, sebelum berkata: gitu doang kok, gampang kan? Foto: dicapture dari laman twitter.com

Maka, ketika duduk di bangku kayu tersebut, kita akan dihibur oleh kicauan burung-burung. Alangkah bermanfaat sang pohon bagi publik. Padahal, kalau mau, pohon itu bisa ditebang saja. Seperti petikan di cuitan Widha Karina: "Gitu doang kok. Gampang kan?" Ya, memang gampang menebang pohon itu. Tapi, petugas stasiun tak mau menggampangkan sang pohon. Tak meremehkan keberadaan sang pohon.

Petugas stasiun nampaknya mengerti bahwa pohon itu dibutuhkan. Setidaknya, oleh warga sekitar, sekadar tempat untuk berlindung dari terik matahari. Meski hanya sebatang, keberadaan pohon itu sama sekali tidak dipandang remeh. Tidak dengan gampang ditebang. Ini menjadi penanda bagi kita, bahwa untuk bisa mengerti sesuatu, ya cobalah pertimbangkan dari sisi orang lain.

Tentu kurang elok, kalau semua kita ukur dengan ukuran yang kita punya. Karena dalam kenyataannya, ukuran baju kita saja belum tentu cocok untuk orang lain. Sebaliknya pun demikian. Berbeda ukuran, berbeda takaran, juga berbeda sudut pandang, bukan otomatis kita lebih hero dari yang lain. Bukan dengan serta-merta kita bisa leluasa berkata: "Gitu doang kok. Gampang kan?"

isson khairul --dailyquest.data@gmail.com

Jakarta, 14 Agustus 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun