Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Spirit Belajar dari Cupas Wetan dan Sumur Jurang, di Lereng Gunung Batu Lawang

3 Mei 2016   11:40 Diperbarui: 3 Mei 2016   15:03 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses belajar-mengajar di Saung Aksara Cupas Wetan sudah berlangsung sejak tahun 2010. Keberadaan sekolah malam di saung ini sudah dirasakan manfaatnya. Baik oleh anak-anak yang menjalaninya, maupun oleh orang tua mereka. Demikian pula halnya dengan perangkat desa setempat. Karena itulah, para penggerak literasi di sana sepakat untuk memperluas cakupan saung sebagai ranah untuk belajar tambahan. Maka, pada Rabu (20/4/2016), didirikanlan saung kedua, yaitu Saung Aksara Sumur Jurang. Bila Saung Aksara Cupas Wetan berada di separuh pendakian Gunung Batu Lawang, Saung Aksara Sumur Jurang lebih tinggi lagi, mencapai dua per tiga pendakian gunung tersebut.

cilegon-saung-aksara-oke-4-jpg-57282aa31593731605181d06.jpg
cilegon-saung-aksara-oke-4-jpg-57282aa31593731605181d06.jpg
Akhmadi, Ketua Komunitas Saung Aksara, dan logo komunitas penggerak literasi tersebut. Akhmadi berasal dari Palembang, Sumatera Selatan, dan sudah bertahun-tahun bermukim di Kelurahan Gerem. Ia sarjana pendidikan bahasa Inggris, yang sejak awal bermukim di kawasan ini memberikan kursus bahasa Inggris secara gratis kepada anak-anak sekolah di sana, di samping kesibukannya sebagai guru. Foto: thamrin sonata

Jalan yang kami tempuh memiliki kemiringan 30 hingga 45 derajat. Cukup tajam tanjakannya. Karena saya berkunjung siang hari, maka di Saung Aksara Cupas Wetan, saya tidak sempat bertemu dengan guru dan pembimbing. Yang ada di sana adalah petugas administrasi sebagai pengelola harian. Beruntung, pada Minggu (1/5/2016) itu, saya bertemu dengan Akhmadi, Ketua Komunitas Saung Aksara. Komunitas inilah yang menjadi penggerak literasi di Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Artinya, Saung Aksara Cupas Wetan dan Saung Aksara Sumur Jurang berada dalam koordinasi komunitas ini. Akhmadi menjadi pimpinan komunitas ini sejak 1 April 2014.

Tempat tinggal Akhmadi sudah hampir mendekati puncak Gunung Batu Lawang tersebut. Ia sehari-hari menggunakan sepeda motor. Katanya, untuk mencapai rumahnya, ia harus menggunakan persneleng satu, agar sang motor bisa melewati tanjakan. Sebagai pendidik, ia pun tak luput dari tanjakan sosial. Agar anak-anak mau mengikuti kelas malam di saung, Akhmadi dan Musttaqin door to door dari rumah ke rumah warga. Mereka berupaya meyakinkan warga bahwa pelajaran tambahan di kelas malam, penting bagi pendidikan anak-anak. Toh, beban orang tua tidak akan bertambah, karena kelas malam di Saung Aksara tidak memungut biaya apa pun.

cilegon-saung-aksara-oke-5-jpg-57282af3b67a61e7045d0069.jpg
cilegon-saung-aksara-oke-5-jpg-57282af3b67a61e7045d0069.jpg
Inilah Saung Aksara Sumur Jurang yang berada di tengah kerimbunan pepohonan. Sebelah kanan adalah area terbuka yang multi fungsi. Siang sebagai ruang diskusi warga, malam hari sebagai kelas belajar. Sebelah kiri adalah ruang perpustakaan berisi buku-buku dan komputer. Pintunya sekaligus sebagai ventilasi, agar hembusan angin pegunungan terasa hingga ke dalam. Foto: thamrin sonata

Bangunan Saung Aksara Sumur Jurang ini nampak lebih permanen dibanding yang di Cupas Wetan. Seluruh dindingnya terdiri dari tembok. Ada area terbuka yang berfungsi sebagai kelas malam. Ada pula area semi tertutup sebagai perpustakaan dan tempat pengenalan komputer. Angin pegunungan leluasa berhembus, menyejukkan. Di bawah saung, arus air kali menjadi bagian dari musik alam yang menenangkan. Sementara di sekitarnya pohon-pohon besar yang rindang, melengkapi kealamiannya. Semua itu menjadi ranah yang menyenangkan sebagai ruang belajar.

Spirit Belajar, Spirit Kebersamaan

Saung Aksara Cupas Wetan dan Saung Aksara Sumur Jurang adalah indikator penting yang menunjukkan bahwa spirit kebersamaan telah menjadi solusi bagi peningkatan pendidikan. Warga yang peduli pendidikan, secara swadaya mendirikan kedua saung tersebut. Yang punya tenaga, menyumbangkan tenaga. Yang punya kelebihan rezeki, mengalokasikan sebagian untuk pendanaan. Yang punya pemikiran, merumuskan strategi. Yang punya keahlian, menyumbangkan skill mereka. Maka, berdiri serta berjalannya program kedua saung tersebut menunjukkan kepada kita, betapa pentingnya kerukunan bagi peningkatan pendidikan.

cilegon-saung-aksara-oke-6-jpg-57282b380f9773f104539535.jpg
cilegon-saung-aksara-oke-6-jpg-57282b380f9773f104539535.jpg
Mereka anak-anak bangsa yang juga berhak tumbuh dan berkembang sebagaimana anak-anak di perkotaan. Mereka juga berhak mendapatkan pengetahuan tambahan, di luar jam pelajaran sekolah. Inilah sebagian dari mereka, saat peresmian Saung Aksara Sumur Jurang pada Rabu (20/4/2016). Foto: saung aksara

Komunitas Saung Aksara, sebagaimana dituturkan Akhmadi, melibatkan seluruh elemen masyarakat secara aktif. Mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program. Dengan kata lain, partisipasi warga benar-benar digalang secara maksimal. Pada Saung Aksara Cupas Wetan, misalnya, warga mendapat bantuan dana dari MCCI Grup yang terdiri dari PT Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI) dan PT MC PET Film Indonesia (MFI). Dana tersebut benar-benar dimanfaatkan untuk operasional saung. Pihak MCCI Grup dan warga yang menyumbang bisa menyaksikan secara langsung pemanfaatan donasi yang mereka salurkan.

Berkat integritas Komunitas Saung Aksara yang mengelola saung dengan sungguh-sungguh, pihak MCCI Grup dan warga dengan sukarela menyalurkan sumbangan untuk pendirian Saung Aksara Sumur Jurang. Ini mencerminkan proses keberlanjutan dalam ranah pendidikan luar sekolah. Akhmadi selaku Ketua Komunitas Saung Aksara menyadari bahwa semua ini merupakan tantangan yang tidak mudah, sekaligus merupakan peluang yang menggembirakan. Tantangannya adalah menjaga kepercayaan publik. Peluangnya adalah makin banyak anak-anak bangsa yang bisa mengakses Saung Aksara, dalam konteks pendidikan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun