Sebagai profesional perbankan yang sudah berpengalaman, Lani Darmawan memahami, bahwa dinamika perbankan sudah menjadi bagian dari lifestyle. Apalagi dengan kedudukannya sebagai Direktur Perbankan Ritel BII, Lani Darmawan bukan hanya mencermati arus perubahan behavior target marketnya, tapi sekaligus turut mewarnai perubahan yang terjadi. Itu tercermin dari sejumlah fitur BII Maybank2u, yang disertai berbagai elemen fashion, beauty, dan leisure.
Lani Darmawan menyebut, BII Maybank2u mengedepankan misi humanising financial services. Intinya, pemahaman akan makna perbankan yang sesungguhnya, selaras dengan proses kehidupan nasabah. Dengan kata lain, kehadiran BII Maybank2u, sepenuhnya menyediakan kenyamanan untuk nasabah dalam mengakses layanan dan produk perbankan, yang sesuai dengan kebutuhan serta mobilitas nasabah. Segenap aspek kehidupan ditampilkan secara detail, tapi karena didukung oleh teknologi tingkat tinggi, semuanya senantiasa user friendly.
Dalam konteks humanising financial services, dengan aplikasi mobile banking BII Maybank2u, nasabah bisa mengakses semua portofolio bank secara pribadi. Mulai dari tabungan, giro, deposito, kartu kredit, hingga pinjaman. Termasuk juga kredit tanpa agunan (KTA) dan kredit pemilikan rumah (KPR). Dengan ponsel pintar dalam genggaman, semua bisa diakses secara leluasa, tanpa batas waktu: 7 hari seminggu, 24 jam sehari. Karena itulah, salah satu tagline BII Maybank2u adalah perbankan dalam genggaman. Keunggulan lain BII Maybank2u adalah, nasabah dengan leluasa dapat mengirimkan dana melalui jaringan ATM Bersama, Prima, dan ALTO secara real time online.
Berkat dukungan teknologi Augmented Reality, nasabah secara real time juga bisa mendapatkan informasi lokasi ATM BII dan kantor cabang BII terdekat, serta beragam promo menarik lainnya. Dari ponsel pintar, jarak dan waktu, bukan lagi menjadi penghalang untuk melakukan transaksi perbankan. Artinya, aktivitas perbankan tetap bisa dijalankan, tanpa harus agenda penting lainnya. Selain itu, nasabah juga bisa mengakses informasi mutasi rekening hingga 3 bulan terakhir, mengetahui informasi kurs, valuta asing, serta melakukan simulasi pinjaman KPR.
Maybank2u Terus Tumbuh
Transaksi perbankan di Indonesia, yang menggunakan electronic banking (e-banking), terus mengalami peningkatan. Baik secara frekuensi, maupun dari sisi volume. Untuk tahun 2014, volume e-banking sudah mencapai Rp 6.447 triliun atau naik 17,32 persen dibanding tahun sebelumnya. Hal itu dikemukakan Deputi Komisioner Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Irwan Lubis, di Jakarta, pada Senin (14/9/2015)[5].
Bila dikorelasikan pernyataan Irwan Lubis ini dengan apa yang dikemukakan Sigit Pramono dan Hansal Savla di atas, sangat logis bila tahun depan, Stefanus Willy Sukianto menargetkan pengguna BII Maybank2u tumbuh sebesar 15 persen, dari tahun ini. Sebagai Head WM, Segment Strategy & E-Channel BII, Stefanus Willy Sukianto sudah mencermati perilaku masyarakat Indonesia dalam menggunakan ponsel pintar.
Apalagi BII sudah masuk ke ranah mobile banking, jauh sebelum ponsel pintar merebak seperti saat ini. Sebagai catatan, BII sudah menyediakan layanan internet mobile banking sejak tahun 1998. Artinya, kehadiran BII Maybank2u, bukanlah sesuatu yang tiba-tiba. Ini merupakan akumulasi dari berbagai langkah strategis, menyambut arus perubahan kehidupan dari manual ke era digital, sebagaimana kita jalani kini. Menurut Stefanus Willy Sukianto, saat ini, sudah ada sebanyak 350 ribu pengguna mobile banking BII.
Itu akan terus tumbuh. Bukan hanya karena dukungan permodalan dan teknologi, tapi juga ditopang oleh kekompakan tim kerja BII. Kita bisa menyaksikan, saat peluncuran BII Maybank2u di Midtown Jakarta Bistro & Lounge, Senopati, Jakarta Selatan, pada Senin (14/9/2015) itu, empat petinggi BII, Gusnawan Tjan, Lani Darmawan, Stefanus Willy Sukianto, dan Head of Liabilities BII, Hevi Angweita, bahu-membahu mengibarkan BII Maybank2u kepada publik yang lebih luas, melalui sejumlah jurnalis dan 50 penulis dari Kompasiana.
Peluncuran BII Maybank2u tersebut, juga menghadirkan Senior Director TNS Research, Hansal Savla, dan Chairman Kaskus, Danny Oei Wirianto. Peta, potensi, dan tantangan di ranah perbankan digital, dikuakkan dengan lebar. Agar dicermati, bukan cuma diterka-terka. Diskusi yang hangat dan bernas tersebut, tentang BII Maybank2u serta mobile banking hari itu, tentu saja tidak bisa dilepaskan dari peran John Patrick, CEO Cekaja.com, yang bertindak sebagai moderator. Integrasi antar sejumlah pihak tersebut adalah bagian dari model integrasi di ranah digital.