Setelah Anda meng-klik Unduh Materi Nangkring bersama Asuransi JAGADIRI di kompasiana.com, Anda akan menemukan 6 file PDF. Itulah sejumlah informasi penting tentang asuransi ini. Di file PDF itu, ada hyperlink www.jagadiri.co.id, yang juga bisa Anda klik. Begitu di-klik, tampil security warning: Do you trust jagadiri.co.id? Foto: koleksi pribadi
Oleh: isson khairul (id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1/ - dailyquest.data@gmail.com)
Inilah kelebihan platform digital. Sejak awal, kita disambut dengan do you trust? Artinya, akal sehat kita dihargai serta dihormati. Ini pulalah jalan yang ditempuh Asuransi JAGADIRI, yang sejak awal memulainya dengan trust, dengan membangun kepercayaan.
Maka, sangat bisa dipahami, bila Reginald Yosiah Hamdani, President Director JAGADIRI, memulai obrolan di Kompasiana Nangkring dengan memperkenalkan diri secara detail. Regi, demikian sapaannya, bukan hanya memperkenalkan perjalanan karirnya di industri keuangan, tapi juga secara detail memperkenalkan latar-belakang kelahiran Asuransi JAGADIRI yang berbasis online www.jagadiri.co.id ini.
Di acara yang digelar pada Sabtu, 18 April 2015, di Comma Coworking Space, Gedung One Wolter Place, Lt. 3, Jalan Wolter Monginsidi 63-B, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Regi tampil santai tapi tetap menunjukkan sikap profesional. Ia didampingi Priska Sari Kurniawan, Vice President sekaligus Strategic Marketing dari Central Asia Financial (CAF), perusahaan yang menaungi Asuransi JAGADIRI tersebut.
Trust Tumbuh karena Reputasi
Dalam konteks waktu, Central Asia Financial (CAF) adalah sebuah perusahaan asuransi baru. Izin operasinya diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 13 Maret 2013 lalu. CAF merupakan anggota dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Meski terbilang baru, CAF merupakan bagian dari Salim Group. Nah, sebagaimana kita tahu, Salim Group adalah salah satu corporate yang terus berjaya hingga kini, sejak didirikan 4 Oktober 1972 di Indonesia oleh Sudono Salim.
Kredibilitas serta reputasi Salim Group tentulah telah teruji. Grup bisnis ini sudah melewati beberapa kali pergantian era politik, juga telah ditempa oleh berbagai periode krisis ekonomi. Nyatanya, hingga kini, Salim Group masih terus kokoh sebagai kerajaan bisnis, baik dalam negeri maupun di percaturan bisnis internasional. Kredibilitas serta reputasi Salim Group ini digarisbawahi oleh Regi dalam obrolan di Kompasiana Nangkring tersebut.
Kenapa? “Karena, Asuransi JAGADIRI adalah asuransi yang menanggung resiko para pemegang polisnya. Untuk itu, dibutuhkan basis finansial yang kuat, hingga kami mampu menunaikan tanggung jawab,” ujar Regi untuk membangun kepercayaan publik. Payung Salim Group, yang kerajaan bisnisnya meliputi, antara lain, Indofood, Indomobil, dan Indocement tentu telah memiliki basis finansial yang lebih dari cukup.
Yang juga ditekankan Regi, Asuransi JAGADIRI adalah asuransi dalam negeri berbasis online www.jagadiri.co.id, bukan perusahaan asing. Secara legal-formal, asuransi ini tunduk pada mekanisme hukum yang berlaku di Indonesia. Dengan demikian, aspek tanggung jawabnya bisa disusuri hingga detail dalam negeri. ”Hal ini perlu saya sampaikan untuk menegaskan komitmen kami dalam melindungi nasabah,” sambung Regi. Harap dicatat, saat ini, 5 besar perusahaan asuransi yang beroperasi di Indonesia adalah perusahaan asing.
Karena asuransi ini berbasis platform digital, maka segala sesuatunya bisa dilakukan melalui www.jagadiri.co.id yang merupakan channel utama, yang memiliki fungsi-fungsi seperti, konsultasi secara online (chat online), klaim secara online (online claim), dan pembelian produk secara online. Sangat cepat, mudah, dan efektif. Foto: kompasiana.com
Dilindungi Jaga Sehat Plus
Produk pertama dari JAGADIRI adalah Jaga Sehat Plus untuk manfaat hospital cash plan. Dengan premi, mulai dari Rp 60,685,- per bulan, produk asuransi ini memberikan manfaat perlindungan kesehatan dan jiwa. Pembayaran premi per bulan ini tujuannya agar tak membebani nasabah. Priska Sari Kurniawan, Vice President sekaligus Strategic Marketing JAGADIRI menjelaskan, ”Pemegang polis akan menerima pengembalian premi yang dibayarkan, sebesar 50 persen setiap 3 tahun, dari total premi yang telah dibayarkan selama periode tersebut, baik ada maupun tidak adanya klaim.”
Artinya, Jaga Sehat Plus sebagai Asuransi Kesehatan, bukan hanya meminimalkan beban nasabah dengan pembayaran bulanan, tapi juga memberikan kesejahteraan melalui pengembalian premi tersebut. Demikian pula halnya dengan proses klaim yang menggunakan fitur cashless sebagai metode pembayaran claim secara online www.jagadiri.co.id. Dengan metode ini, pelanggan tidak perlu melakukan reimbursement untuk biaya rawat inap di rumah sakit dan tidak perlu membayar uang muka atau down payment. Pembayaran dapat dilakukan langsung di berbagai Rumah Sakit rekanan, cukup dengan cara menggesekkan (swipe) kartu Jaga Sehat Plus yang dimiliki. ”Jadi, tidak perlu repot membawa uang cash,” ujar Priska Sari.
Mekanisme pembayaran premi dan pembayaran klaim adalah dua komponen utama dari jasa asuransi. Apa yang diterapkan JAGADIRI dalam Jaga Sehat Plus, menunjukkan bahwa produk Asuransi Kesehatan ini telah memangkas beban serta keribetan nasabah, yang selama ini kerap me-reduce minat masyarakat berasuransi. ”Mekanisme yang diterapkan JAGADIRI merupakan bagian dari proses edukasi yang kami lakukan kepada masyarakat. Tujuannya untuk menggugah minat mereka berasuransi,” papar Priska Sari lebih lanjut.
Asuransi JAGADIRI yang didirikan oleh Grup Salim ini merupakan layanan asuransi pertama di Indonesia yang murni berbasis online www.jagadiri.co.id. Terobosan melalui dunia digital tersebut untuk menyambut pengguna internet yang kini telah mencapai 82 juta orang, 57 juta di antaranya mengakses internet melalui smartphone. Foto: koleksi pribadi
Menjaga, Melindungi, Tanpa Membebani
Teknologi digital telah mempercepat arus perubahan behavior masyarakat. Meski demikian, sebagaimana dipaparkan Priska Sari Kurniawan, aspek tatap-muka masih berperan kuat di lingkungan masyarakat Indonesia. Ini bisa terlihat dari terus maraknya kopdar alias copy darat di berbagai community, meski komunitas tersebut pada awalnya terbentuk melalui dunia maya. Demikian pula halnya dengan terus tumbuhnya komunitas arisan dan acara reuni di banyak tempat.
Karena itulah, dari segi marketing, fokus distribusi dan pendekatan JAGADIRI ditempuh melalui digital-marketing, telemarketing, dan face-to-face marketing yang saling melengkapi. Strategi marketing tersebut sekaligus mempertegas bahwa JAGADIRI mempertimbangkan aspek budaya serta kearifan lokal masyarakat Indonesia. Dengan kata lain, komunikasi secara personal, face-to-face, tetap menjadi bagian yang penting dari berasuransi dengan JAGADIRI, walau prosesnya didukung teknologi secara online www.jagadiri.co.id.
Ada yang menyebut, teknologi adalah fasilitator untuk mempercepat serta memudahkan. Juga, untuk menjangkau khalayak yang lebih luas, yang secara jarak terbilang jauh. Namun, dalam konteks menjaga serta melindungi tanpa membebani, JAGADIRI senantiasa mengedepankan hati nurani.
Jakarta, 7 Mei 2015
