kusinggahi kotamu di penggal Ramadan
bersama kenangan yang menggenang
bukan untuk bersitatap
demi mengulang kisah usang
tapi sebagai rasa hormat pada ketulusan
ikhlas pada jejak kehidupan
kita pernah bersama
dalam gelombang lautan kasih
kita pernah menyatu
dalam gugusan cita-cita
kemudian segalanya usai
di senja yang penuh gerimis
semua itu menjadi jejak kehidupan
yang pernah kucoba hapuskan
namun denting pianomu senantiasa terngiang
mengalun dalam riang
semua itu pernah kucoba kikis dengan genderang
tapi luruh bersama tulus
bagai angin meniup rambut-rambut halus di keningmu
tak kuasa kuingkari
tatkala kini kususuri tepian trotoar
juga jalan setapak
yang dulu senantiasa kita tempuh bersama
isson khairul --dailyquest.data@gmail.com
Jakarta, 14 Juni 2017