beribu lintasan membentang
dan kita saling genggam satukan tanya
mengarungi detak jarum jam
berlari di deru matahari
di antara pecahan cahaya yang menikam diri
anak-anak tanpa suara lemparkan pandang
ada bau anyir menyergap
dari mereka yang larut dalam rombengan
yang hanya dicatat sebagai angka
lalu memenuhi tabel statistik
siapa kita: tiap hari bersorak tentang kemiskinan, saban tahun berteriak akan ketimpangan, kemudian menjelma beragam slogan di upacara demi upacara
roda besi memekik tiap menit
menjeritkan sebutir nasi dengan penuh harapan
ditingkahi peluit panjang
tentang berhektar-hektar panen yang gagal
di mana kita: tiap hari bersulang dari perjamuan demi perjamuan, riuh dalam derai tawa dengan beragam bahasa, melintasi langit antar benua, kemudian menjelma jadi beribu janji
anak-anak tanpa seragam membuang pandang
ada buram dari balik kelopak mata mereka
yang tak paham hari esok
yang tak mengerti tentang kemarin
isson khairul –dailyquest.data@gmail.com
Jakarta, 4 Juni 2017
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI