Prabowo Subianto, capres nomor urut dua yang akan bertanding pada tanggal 17 April 2019 nanti melawan sang juara bertahan yang sekarang menjadi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Dengan gigih sedikit demi sedikit mendapatkan tempat di hati masyarakat Indonesia, setiap Prabowo datang untuk kampanye di beberapa tempat, khususnya di tempat saya, Batam. Banyak didatangi oleh warga yang ingin melihat secara langsung sosok calon pemimpin bangsa yang baru ini.
Walaupun dari hasil survey masih mengatakan bahwa Jokowi masih unggul jauh di atas Prabowo, tapi tidak bisa dipungkiri, karena masih banyak undecided voters yang jumlahnya masih diatas 20% dari beberapa Lembaga survey, kalau misalnya saya istilahkan sebagai pemilih yang masih ngambang, tidak menutup kemungkinan sebagian besar undecided voters memilih pemimpin baru untuk menjadi presiden tahun 2019 ini.
Seperti Ajax yang membuat gempar dunia perjudian sepak bola yang berhasil mengalahkan Real Madrid, dan klub Liga Inggris lainnya yang berhasil menumbangkan klub unggulan lainnya, tidak menutup kemungkinan, orang yang dihujat "cari istri dulu, baru nyapres" atau "udah 3x nyalonin tapi gak menang-menang" dan lain lain, akan menjadi sosok yang berhasil melakukan epic comeback di pemilu 2019 nanti.
Pertanyaannya sangat mudah, apa yang terjadi kalau Prabowo menang pemilu 2019? Dan bagaimana nasib para pendukung Jokowi yang sudah rela mati-matian mendukung Jokowi dengan metode "berani mati" nya.
Jawaban yang paling sederhana adalah, kita tetap rakyat Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika. Kalaupun Prabowo yang akan memimpin negeri ini, dengan gaya dan metode yang baru, kita tetap hidup, bernafas dengan udara yang sama, tetap mencari kerja, mencari makan, dan berkembang biak seperti biasanya.
Euphoria masa-masa kampanye akan menjadi kenangan manis/pahit bagi setiap orang, yang sibuk membanggakan kemenangan Prabowo (jika nanti menang) dan yang sibuk menyembunyikan muka atau melawan dengan berbagai macam alibi.
Kalau pun Prabowo menjadi presiden nanti, beliau tidak akan membeda-bedakan masyarakat. Siapa yang memilih Jokowi, dan siapa yang memilih Prabowo, akan dipisahkan menjadi 2 negara bagian, negara wilayah satu dan negara wilayah dua. Tidak mungkin, kan?
Kalau pun Prabowo menjadi presiden nanti, dengan visi misi yang dipegang olehnya, Negara Republik Indonesia ini akan menjadi lebih baik dari sebelumnya, karena dengan visi misi yang dipegang teguh oleh beliau itulah, kita tahu, mau dibawa kemana negara ini, mau dituntun kemana negeri ini olehnya, yang didampingi oleh Sandiaga.
Kalau masih kekeuh mendukung Jokowi sampai titik darah penghabisan, tidak masalah, itu semua hak kalian. Pilihan kalian tidak akan membuat kalian menjadi kaya secara langsung, tidak membuat kartu-kartu yang dijanjikan langsung sampai ketangan kalian, tidak akan membuat hidup kita langsung sejahtera.
Dan kalau kalian masih tetap kekeuh mendukung pilihan kalian sambil menutup telinga saat orang lain berbicara, izinkan saya memberikan sebuah saran, saran yang netral, saran yang mungkin orang lain juga memikirkan hal yang sama, bagaimana kalau presiden kita kerjanya shift? Shift pagi untuk Jokowi, shift malam untuk Prabowo, pergantian shift diadakan dalam waktu 2 minggu sekali, kalian mau? Enggak, kan?
Akhir kata saya ingin menyampaikan kepada semua pembaca, tidak akan ada yang berubah, siapapun yang akan menjadi presiden nanti, ntah itu #2019TetapJokowi atau #2019GantiPresiden. Kita tetap sama, kita tetap satu kesatuan, Republik Indonesia. Dengan segala keberagaman yang ada, dengan segala keunikan yang ada, dan dengan segala kebodohan yang ada.
