Mohon tunggu...
Issa Lailatul Anggraini
Issa Lailatul Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Proses Perkembangan Anak Melalui Theory Jean Piaget

7 Oktober 2023   23:33 Diperbarui: 7 Oktober 2023   23:39 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konsep dasar perkembangan kognitif Jean Piaget memiliki beberapa prinsip utama yang membentuk dasar teorinya.

Apa saja prinsip-prinsipnya ? yuk disimak, supaya faham dan mengerti proses perkembangan anak-anak di lingkungan sekitar, jika bisa difahami dengan baik. sebagai orang dewasa dapat memberikan perawatan dan pendidikan yang lebih efektif serta mendukung perkembangan anak secara optimal.

  • Konstruktivisme: Piaget adalah seorang konstruktivis, yang berarti bahwa seseorang meyakini bahwa individu aktif mengonstruksi pemahaman tentang dunia melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Anak-anak tidak hanya menerima informasi secara pasif, tetapi juga aktif memproses, mengorganisasi, dan menyusun pemahamannya sendiri.

  • Tahap-tahap perkembangan: Piaget mengidentifikasi empat tahap perkembangan kognitif utama, yang masing-masing mencakup perkembangan berbeda dalam cara anak-anak berpikir dan memproses informasi.
  • Perlu diketahui Tahap-tahap tersebut yaitu sebagai berikut :

  • Tahap Sensorimotor (0-2 tahun): Pada tahap ini, anak-anak belajar melalui indra-indra dan tindakan fisik. Tahap Sensorimotor adalah tahap pertama dalam teori perkembangan kognitif Jean Piaget. Misalnya bayi yang mengeksplorasi lingkungannya dengan meraba, mencicipi, atau memegang objek-objek di sekitarnya. Ketika bayi meraih mainan atau mencoba mengeksplorasi ruangan dengan merangkak, ia sedang mengembangkan pemahaman awal tentang bagaimana dunia berfungsi.

  • Tahap Praoperasional (2-7 tahun): Pada tahap ini, anak-anak mulai menggunakan simbol-simbol dan bahasa untuk mengungkapkan pemikirannya sendiri.  seorang anak pada tahap ini yang bermain dengan mainan dan berpura-pura bahwa mainan tersebut bisa berbicara atau memiliki perasaan seperti manusia.  Ia mungkin juga sulit memahami bahwa objek atau cairan tetap memiliki jumlah yang sama meskipun penampilannya berubah, seperti air yang dituangkan dari gelas besar ke gelas kecil.

  • Tahap Konkret Operasional (7-11 tahun): Pada tahap ini, anak-anak dapat berpikir secara logis tentang objek dan peristiwa dalam dunia konkret. Dalam tahap ini anak dapat memahami hubungan sebab-akibat yang lebih kompleks dari pada pada tahap Praoperasional. Misalnya, bisa memahami bahwa ketika tumbuh lebih banyak bunga dalam kebun, maka lebih banyak kupu-kupu akan datang. Dalam tahap ini Anak-anak mulai mampu mengukur waktu dengan lebih baik dan memahami konsep urutan peristiwa dalam rangkaian waktu. Misalnya, dapat memahami konsep hari dan malam, urutan hari dalam seminggu, dan lainnya.

  • Tahap Operasional Formal (11 tahun ke atas): Pada tahap ini, anak-anak mulai berpikir secara abstrak dan hipotetis. Pada tahap ini, anak-anak mulai mampu berpikir secara abstrak, hipotetis, dan logis. sudah dapat merencanakan masa depan, melakukan pemikiran ilmiah, dan mengatasi masalah yang kompleks. Yaitu kemampuan anak untuk memikirkan tentang kemungkinan masa depan, seperti "Apa yang akan saya lakukan ketika saya dewasa nanti?" atau mengembangkan argumen berdasarkan hipotesis, seperti "Apa yang akan terjadi jika" Tahap ini menandai kemampuan anak-anak untuk berpikir secara lebih kompleks dan menghadapi pemikiran abstrak yang lebih dalam.

  • Skema: Skema adalah struktur mental atau kerangka kerja kognitif yang digunakan oleh individu untuk mengorganisasi dan menginterpretasikan informasi. Skema berkembang seiring waktu dan digunakan untuk memahami dunia.
  • Assimilasi dan Akomodasi: Dalam proses perkembangan kognitif, individu menghadapi informasi baru. Assimilasi terjadi ketika informasi baru dipahami dan diinterpretasikan berdasarkan pada skema yang sudah ada dalam pikiran individu. 

  • Akomodasi, di sisi lain, terjadi ketika individu harus mengubah atau menyesuaikan skemanya untuk mengatasi informasi baru yang tidak sesuai dengan pemahaman sebelumnya.

  • Konflik Kognitif: Piaget menekankan peran konflik kognitif dalam perkembangan kognitif. Konflik kognitif terjadi ketika individu menghadapi situasi atau informasi yang tidak sesuai dengan pemahamannya saat ini. Konflik ini mendorong individu untuk mencari solusi dan mengembangkan pemahaman yang lebih baik.

  • Egosentrisme: Piaget juga mengidentifikasi egosentrisme pada tahap-tahap awal perkembangan. Egosentrisme adalah kesulitan anak-anak dalam memahami bahwa orang lain memiliki pandangan, pemikiran, dan perspektif yang berbeda dari pada dirinya sendiri.
  • Konservasi: Konservasi adalah pemahaman anak-anak tentang bahwa jumlah atau sifat fisik suatu objek tetap tidak berubah meskipun penampilannya berubah. Ini adalah konsep yang berkembang selama tahap konkret operasional.

Konsep-konsep dasar ini membantu menjelaskan bagaimana anak-anak mengembangkan pemahamannya tentang dunia, bagaimana ia berpikir, dan bagaimana perkembangan kognitif berlangsung selama masa pertumbuhan anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun