5. Motivasi dan Komitmen: Pengaruh jarak sekolah yang jauh juga dapat berdampak pada motivasi dan komitmen anak terhadap pendidikan. Anak-anak yang merasa capek akibat perjalanan yang panjang mungkin kurang termotivasi untuk belajar dan berpartisipasi aktif dalam kelas.
6. Dukungan Orang Tua: Orang tua mungkin perlu lebih banyak melibatkan diri dalam mendukung anak-anak yang harus menempuh jarak sekolah yang jauh. Mereka harus lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengantar jemput anak, yang dapat memengaruhi ketersediaan mereka dalam mendukung anak dalam tugas-tugas akademik.
7. Kemungkinan Keterlambatan dan Absensi: Perjalanan jauh juga dapat meningkatkan kemungkinan keterlambatan dan absensi di sekolah. Keterlambatan dan absensi dapat mengganggu perkembangan akademik anak dan dapat memengaruhi pemahaman mereka terhadap materi pelajaran.
Selain jarak tempuh yang sangat jauh, keadaan ekonomi keluarga pula dapat menyebabkan banyaknya anak yang memutuskan untuk putus sekolah. Yang mana ekonomi juga sama halnya mempengaruhi keberlangsungan anak sekolah, dengan tidak adanya kendaraan untuk sekolah. Maka akan sangat disayangkan jika anak memiliki semangat belajar yang tinggi, namun masih banyak pula sarana pra sarana yang harusnya mereka miliki, namun tida terpenuhi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H