Namaku isra, aku lahir pada tanggal 15 oktober 2001,sekarang usiaku sudah menginjak 22 tahun,aku adalah anak ke enam dari enam bersaudara. Aku memiliki satu abang laki-laki dan empat kakak perempuan,mereka semua sudah menikah dan tinggal di rumah nya masing-masing yang tidak terlalu jauh dari rumah,sekarang di rumah yang tinggal hanyalah aku,ayah dan ibu saja aku anak dari keluarga wirasuasta. Kami berasal dari kabupaten simeulue (Aceh) orang tua ku bekerja sebagai buru tani,mereka sangat bersemangat dalam bekerja,itu semua mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.Â
aku lulus SMA tahun 2019,dulu aku ingin sekali kuliah namun  biaya kuliah sangatlah mahal dan aku tidak ingin membebani orang tua ku,aku berfikir ingin bekerja saja agar aku bisa membantu perekonomian keluarga agar ibu dan ayah tidak perlu capek dalam bekerja,mengingat usia mereka yang sudah sangat senjah,namun ibu ku tidak setujuh,dia ingin aku berkuliah " Nak kamu satu-satunya lagi harapan kami,buktikan kepada orang-orang yang selalu merendahkan keluarga kita bahwa kamu bisa sarjana" di satu sisi aku ingin namun di sisi lain aku tidak ingin merepotkan mereka,ku coba  tes beasiswa di unsyiah namun aku tidak lulus, disitu aku sangat sedih,terlebih lagi ibuku.
namun pada tahun 2020 tiba-tiba aku mendapatkan whatsapp dari abg sepupu ku yang bernama Aulia dia mengatakan "Isra ga kuliah ?" ku jawab "engga bg biayah kuliah sangatlah mahal kalo mandiri,isra lagi mencari kampus yang membuka beasiswa" lalu abg ku menawarkan beasiswa KIP di kampusnya,yang di mana itu di Universitas serambi mekah Banda Aceh,lalu dia menyuruhku untuk segera melengkapi berkas beasiswa itu,hatiku sangat senang sekali,dan aku berlari ke ayah dan ibuku yang lagi ada di meja makan,ku katakan semua yang di sampaikan abg sepupu ku,ayah dan ibu senang sekali dan selalu mengucapkan "Alhamdulillah" berkali-kali, aku langsung melengkapi berkas-berkas yang di suruh oleh abg sepupu ku tadi,dan pada saat tes KIP kuliah itu Alhamdulillah lancar dan pada saat pengumuman beasiswa  keluar,kulihat namaku satu per satu di antara ratusan nama itu dan yah Alhamdulillah aku lulus namaku ada di situ,Aku sangat senang sekali ku katakan kepada ayah dan ibu dan mereka juga sangat-sangat senang mendengar hasil positifnya"Akhirnya setelah setahun menganggur aku bisa berkuliah juga" kataku.
Hari sebelum aku berangkat kuliah dulu aku masih sangat ingat ibu selalu mengingatkan aku untuk hati-hati di rantau nanti. Dan selalu mengingat Allah karna hanya Allah lah sebaik-baiknya penolong di saat kita susah,sebenarnya masih banyak sekali pesan- pesan ibu yang masih selalu aku ingat, namun itu yang sangat paling membekas.Â
Hari pada saat aku mau berangkat suasana hatiku sangatlah sedih,mungkin karna aku merasa nanti disana aku sendirian dan jauh dari keluargaku,pasti aku tidak bisa merasaak masakan ibuku lagi dan makan bersama mereka di meja makan sambil bercanda tawa dan menceritakan hal-hal konyol. Ayah ku selalu mengingatkan ku untuk tidak meninggalkan sholat kapan pun dan dimana pun,karna itu tiang dari agama kita, aku berjanji kepada diriku tidak akan membuat orang tuaku kecewa,dan berusaha di rantau nanti akan menyelesaikan perkuliahanku sampai selesai,orang tuaku meletakkan harapan yang besar kepadaku dan aku akan menjaga itu dengan baik.Â
Pada saat aku ingin berangkat naik ke kapal,kulihat mata ibuku yang berkaca-kaca seperti ingin menangis namun ditahaannya dengan senyuman manis dan memelukku dengan sangat lama serta mengelus-ngelus pundak ku,yah aku bisa merasakan apa yang dirasakan oleh ibuku aku tau sebenarnya dia tidak ingin aku pergi,namuan demi pendidikan ku dia harus merelakannya,itu yang aku rasakan.Â
Dan yah saat kulihat wajah ayahku aku melihat dia sangat tegar namun ketika aku memeluknya seketika air matanya langsung menetes hahaha ternyata ayah lebih lemah dari ibu, namun aku tau itu  semua karna  besarnya cinta dan kasih sayang mereka terhadapa ku, aku sangatlah sedih mengingat ayah dan ibu sekarang Cuma tinggal berdua di rumah pasti mereka merasa sangat kesepian,dikarnakan abang dan kakak-kakakku sudah memiliki keluarga masing-masing walaupun mereka sering main kerumah,Â
lalu aku naik ke atas kapal dan pada saat kapal mulai berjalan kulihat ayah dan ibu ku melambai-lambaikan tangannya dari pelabuhan itu,dan seketika airmata kupun tidak terasa jatuh lagi dan aku merasa tidak sanggup untuk berpisah dari mereka,baru beberapa menit jauh aku sudah sangat merindukan mereka.kapal semakin jauh dan pelabuhan pun tidak terlihat lagi aku tertidur,ketika aku bangun tidak terasa ternya sudah sampai di pelabuhan calang,dan harus naik mobil ke tempat tujuan ku sekitar 4 jam lagi,
pada saat sampai ke tempat tujuan ku yang di mana itu di Banda Aceh di sebuah kamar kos-kosan kecil,hanya ada aku sendiri disitu aku menangis rasanya susasana hatiku pada saat itu sangatlah buruk dan merasa tidak sanggup untuk merantau,yah aku sangat merindukan kedua orang tua ku dan merindukan susana kampung halamku,dan teringat pesan dari ayah ku " kamu harus bisa menjaga dirimu baik-baik disana karna ayah dan ibu sudah jauh dan tidak bisa memantau kamu disana,kamu sendirilah yang bisa mengotrol dirimu,ayah dan ibu hanya bisa mengingatkan nya,fokus pada tujuan mu disana dan jangan pernah lalai dalam menjalankan Sholat,mengaji dan terus mengingat Allah karna hanya itu pegangan kita di dunia ini, ayah dan ibu berharap semoga kamu sukses disana dan kamulah satu-satunya lagi harapan kami,buktikan kepada orang-orang yang mengaggap remeh keluarga kita bahwa orang yang tidak berpunnya ini bisa sukses,ayah dan ibu akan terus berusaha bekerja keras disini demi masa depanmu"Â
tak sanggu aku menahan airmataku bercucuran dan tak terasa ternyata aku menangis sambil tertidur,saat aku bangun kulihat dicermin mataku membengkak karna tangisan tadi,aku sangat tersiksa,tidak ada siapa-siapa disini,begitu seterusnya sampai beberapa bulan.dan aku juga sempat sakit mungkin karna terlalu memikirkan orang tua ku disana dan merindukan mereka.
namun aku mulai terbiasa berbaur di lingkungan ini dan mendapatkan teman-teman yang baik disini dan banyak sekali belajar tentang perjuangan hidup seorang anak rantau untuk menggapai cita-citanya,aku belajar bagaimana menghemat uang 100 ribu harus cukup untuk seminggu untuk memenuhi segala kebutuhanku ,aku belajar bagaimana menyelesaikan masalah ku sendiri,dan kalaupun aku sakit aku harus menahan rasa sakitku sendiri jangan sampai orang tuaku tau,itu akan memperburuk suasana hati mereka,bagaimana cara menjaga diri di kota ini karna jauh dari orang tua, dan aku sudah terbiasa makan sendiri,nyuci sendiri dan apapun itu semua kulakukan sendiri. namun tak terasa sekarang sudah tahuan 2023 masuk ke 2024 semua hal-hal sedih itu bisa aku lewati dengan baik dan sekarang aku sudah masuk semester 7 menjelang semester 8 sedikit lagi waktunya hampir tiba meraih gelar S.Pd In sya Allah.