Pulau indah yang berada di sebelah barat Kepulauan Aru ini sarat akan haru birunya sejarah. Â Semenjak masa penyebaran Islam di Kepulauan Aru, masa penjajahan Portugis, Belanda, Jepang, dan yang terakhir adalah berhubungan dengan sejarah perebutan Irian Barat dari penjajahan Belanda yang digaungkan oleh Presiden Soekarno atau yang dikenal dengan nama TRIKORA (Tri Komando Rakyat). Â Perintah Operasi Trikora adalah :Â
1. Â Gagalkan pembentukan negara boneka Papua yang dibentuk Belanda,Â
2. Â Pengibaran Bendera Merah Putih di Irian Barat,
3. Mempersiapkan mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah-air dan bangsa.
Secara administratif Pulau Ujir masuk dalam wilayah Kecamatan Pulau-Pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku. Â Wilayah Desa Ujir terdiri atas 3 pulau, yaitu : Pulau Ujir, Pulau Wasir, dan Pulau Kenari. Â Pemukiman penduduk dan pusat pemerintahan desa ada di Pulau Ujir lebih tepatnya di sisi barat pulau, sedangkan di dua pulau lainnya terdapat ex-perusahan budidaya mutiara dan perusahan perikanan. Â Tidak ada transportasi regular dari Kota Dobo (ibukota Kabupaten Kepulauan Aru) Â ke Pulau Ujir. Â Untuk sampai ke sana kita bisa menyewa speedboat atau menumpang longboat milik nelayan Ujir yang menjual hasil perikanan atau yang sedang belanja kebutuhan di Kota Dobo. Â Waktu tempuh berkisar 45 menit -- 1 jam tergantung jenis boat dan mesin yang digunakan.
Batas wilayah Desa Ujir sebagai berikut, Sebelah Barat dengan Laut Aru, sebelah Timur dengan Desa Goda-Goda, sebelah Utara dengan Desa Jerwatu, dan sebelah Selatan dengan Desa Samang. Â Populasi yang mendiami Desa Ujir saat sebanyak 875 jiwa yang terdiri dari 211 kepala keluarga dan menempati 165 unit bangunan rumah. Â Pola pemukiman penduduk di Desa Ujir adalah terpusat dan memanjang mengikuti alur pantai dengan panjang 450 meter dari arah utara ke selatan dan lebar 150 meter dari arah barat ke timur.
Pulau Ujir ini pernah menjadi pangkalan utama Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) dalam upaya untuk melakukan Infiltrasi Militer ke Irian Barat. Tiga Kapal Perang jenis MTB (motor Torpedo Boat) yang sangat melegenda yaitu : KRI Macan Tutul, KRI Macan Kumbang, dan KRI Harimau berada di pulau ini selama beberapa waktu sebelum melakukan Infiltrasi.  Â
Ketika saya (Penulis) mengunjugi Pulau Ujir, saya mendengar cerita dari beberapa orang  tua yang menjadi saksi sejarah mengatakan bahwa pada saat itu banyak sekali tentara dan sukarelawan yang dipersiapkan untuk dikirim ke Irian Barat.  Termasuk banyak pemuda-pemuda di Pulau Ujir yang mendaftar untuk menjadi sukarelawan dan dilatih oleh TNI.