Mohon tunggu...
Puan Kelana
Puan Kelana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pejalan Anarki

Alam, Manusia dan Buku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Manusia Dan Alam

13 Desember 2024   11:34 Diperbarui: 13 Desember 2024   11:34 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

  Dalam perjalanan kita menginginkan kebahagian, keindahan, cinta, dan kebajikan. Pandangan Dunia, Seorang yang memahami alam semesta dengan kesadaran ilahi tidak akan pernah cenderung mengotorinya dengan absurditas, keputusasaan, dan kehidupan acak-acakan. dan ia tidak akan bersikap boros dengan kesenangan yang berlebihan (Hedon) atau hidup bermalas-malasan, atau mengambil resiko tanpa tanggung jawab dan dengan demikian hanyut tanpa arah tujuan. Jalan kehidupan seperti ini tidak sesuai dengan pandangan dunia yang dikemukakan oleh Jalaludin Rumi yang senantiasa melihat alam semesta dengan tujuan yang pasti dan suci.

JIka manusia terbuka mata nya lebar-lebar maka niscaya dia akan melihat keindahan yang sebelumnya tak pernah di liatnya dan keindahan itu adalah alam semesta. Alam semesta adalah kitab, Alam semesta adalah tanda, Tanda, bahwa ada sesuatu apa yang tidak di lihatnya. Tapi jika manusia itu memiliki jiwa yang suci atau pengetahuan, niscaya dia akan menyingkap tanda-tanda itu (Keindahan). Alam semesta adalah manifestasi Ilahi.

Yang merusak alam itu adalah jiwa-jiwa yang rusak, dialah yang memiliki corak pemikiran Materialisme. Ini adalah suatu jenis pandangan dunia yang sangat umum. Materialisme berpendapat bahwa hanya ada satu realitas fundamental di alam semesta ini, dan itu adalah materi. Dan materialisme berpendapat bahwa elemen, fenomena, proses dan aksi serta reaksi di dalam alam dapar diterangkan sebagai manifestasi materi yang utama ini. Di samping itu Materialisme menolak adanya sesuatu akal sadar dan kemauan pasti bagi alam semesta.

Alam adalah sumber kehidupan manusia, Tapi apakah Kaum Materialisme mengakui bahwa alam semesta memiliki sistem tersendiri ? Alam itu memiliki kesadaran dan hanya jiwa-jiwa yang suci dapat menyingkap itu. Alam semesta adalah suatu badan hidup yang sadar dan inteligen, dengan kemauannya sendiri, kesadaran dan maksud tujuan sendiri.

Salam Literasi
Yogyakarta 09 Mei 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun