"berharap gempa ataupun tsunami tidak" ujar Jamal 54 th, tapi kita perlu menyiapkan diri, keluarga dan masyarakat untuk siaga terhadap ancaman tersebut. Kampungnya yang berada dipinggir laut, dekat dengan Bandara International Minangkabau memiliki topografi datar, dengan pepohonan dipantai yang telah jauh berkurang, jalur evakuasi yang tidak memadai, ditambah dengan karakter masyarakat yang sulit diorganisir. Sangat komplek kerentanan yang ada. Saat ini telah banyak upaya yang dilakukannya bersama teman-teman petani untuk mengurangi risiko bencana di daerah tersebut. Upaya tersebut antara lain melakukan pembibitan, kemudian melakukan penanaman dipinggir pantai sepanjang 4,5 km dari 7 km panjang pantai nagari ketaping. Banyak pihak telah didorong untuk ikut berkontribusi seperti NGO, BUMN dan pemerintah daerah Padang Pariaman. Dalam melakukan upaya tersebut Jamal dibantu oleh Ketua Kelompok Tani Sepakat, Syamsurizal. Kedua orang ini selalu aktif untuk mencari informasi dan aktif dalam melaksanakan kegiatan dilapangan. Upaya lain yang telah dilakukan adalah memperkuat masyarakat dengan melakukan penanaman lahan pekarangan dengan tanaman pangan, seperti ubi jalar, ubi kayu ditambah dengan sayuran dan tanaman obat-obatan, serta tanaman buah. "Ini untuk cadangan pangan darurat ketika terjadi bencana" tambah Syamsurizal. Dari pengalaman gempa 2009, semua orang berebut untuk mendapatakan bantuan makanan, coba kalau semua jalur distribusi barang hancur, bisa kelaparan kita. Selain itu  pangan yang dihasilkan dipekarangan juga bisa untuk meningkatkan gizi keluarga karena sehat. Saat ini mereka juga melakukan kegiatan pengurangan risiko bencana di SD no 24 kecamatan Batang Anai. " Biasanya hanya sawah dan ladang sekarang ke sekolahpun kami bisa" tambahnya. Untuk memperbanyak dan memperluas pertemanan mereka bergabung dalam sebuah organisasi tani yang bernama P3MTBPI (persatuan petani pemandu masyarakat tangguh bencana dan perubahan iklim) Padang Pariaman. Menurut ketua P3MTBPI, Indra Medi anggotanya terdiri dari 20 nagari di Padang pariaman, Nagari-nagari tersebut nmemiliki kerentanan yang tinggi, mulai dari pantai samapi kaki bukit. 8-11 Nopember 2012, kami baru saja melaksanakan kegiatan latihan SAR dan Damkar kerjasama dengan BASARNAS Padang. Peserta latihan adalah petani-petani muda. Kegiatan lainya yang kami lakukan adalah pengelolaan sampah, pembuatan instalasi biogas, peningkatan produksi padi sehat, dan pengembangan pemanfaatan lahan pekarangan. Kegiatan ini telah dimulai sejak 2011 yang lalu kerjasama dengan Bumi Ceria. "Bersama Kami PAsti Bisa"  itu merupakan moto kami tegasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H