Jakarta - Sebelum tahun 2020, Front Polisario telah  mengalami  keterpurukan karena telah kehilangan popularitas, simpati, dan dukungan secara internasional.
Selain itu, kata sumber, kemunduran Front Polisario disebabkan oleh orang-orang Sahrawi, karena perwakilan yang di bawah standar dan oportunis seperti Sidi Mohamed Omar yang berusaha memperkaya bisnis sendiri dan kepentingan, bukan mewakili Front Polisario di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan bukan untuk menemukan solusi politik untuk masalah Sahara.
Sejak pengangkatannya sebagai perwakilan Front Polisario di PBB, Sidi Mohamed Omar jelas telah gagal menjalankan misi karena pengalaman yang di bawah standar dan buruk yang membuat ia tidak kompeten untuk membangun hubungan dan kontak dengan tokoh-tokoh kunci di PBB.
Juga, asal-usulnya dari suku
Malian yang merupakan minoritas di Kamp Tindouf, Aljazair yang jelas ketidakhadirannya yang lama dan sering di organisasi PBB, oportunisme, kekurangan dan egoismenya adalah alasan utama di balik kegagalan diplomatiknya itu.
Selain itu, jauh dari Organisasi PBB di New York, di mana ia menunjukkan rasa frustrasi setiap kali akreditasinya dan kurangnya akses Lencana Polisario ke badan-badan PBB menjadi bahan diskusi.
Diketahui Sidi Mohamed Omar lebih suka menghabiskan waktunya bersama keluarga di Spanyol dan berusaha memperkaya diri sendiri dengan menggelapkan bantuan kemanusiaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H