Mohon tunggu...
Ielzha
Ielzha Mohon Tunggu... Administrasi - Lecturer - Pembelajar - Reader - Blogger - influencer

Hanya dengan mengingat-Nya hati menjadi tenang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Diskusi Interaktif Kesbangpol dengan Nasyiatul Aisyiyah, Bang Japar dan Forum Betawi Rempuk

29 Agustus 2023   14:07 Diperbarui: 29 Agustus 2023   14:14 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senin, 28 Agustus 2023 bertempat di hotel Grand Orchardz Kemayoran, Bakesbangpol atau Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DKI Jakarta mengadakan kegiatan dialog interaktif mengenai manajemen konflik dan penanganan konflik social bagi masyarakat DKI Jakarta. Kegiatan dialog interaktif ini merupakan angkatan ke VI di tahun 2023 ini di mana Bakesbangpol sudah melaksanakan 3 kali di lokasi berbeda -- beda. Diundang dalam forum diskusi tersebut yaitu ormas yang aktif di DKI seperti Nasyiatul Aisyiyah, FBR atau Forum Betawi Rempug dan Bang Japar atau Kebangkitan Jawara dan Pengacara.

Dengan menghadirkan 3 narasumber dalam setiap sesinya yaitu Kolonel Infantri Zen Zunaedi,M.Si dari Bais  (Badan Intelegen Strategis) TNI, praktisi akademik yaitu Rifma Ghulam Dzaljad,S.Ag,M.Si. dari Universitas Prof.Dr.Hamka dan Robi Sugara,M.Si dari UIN Syaarif Hidayatullah Jakarta.

Kolonel Infanteri Zen Zunaedi,M.Si. sebagai narasumber pertama berbicara mengenai kebijakan dan strategi penanganan konflik social. Beberapa konflik social yang dipaparkan oleh beliau seperti terjadinya tawuran pemudaa dengan driver ojek online di Taman Sari Jakarta Barat, Bentrok antar ormas di Cilincing Jakarta Utara, Tawuran pemuda di Kampung Rawa, Johar Baru, Tawuran Pemuda di Glodok, dan lain sebagainya. Apalagi menjelang diselenggarakannya pesta demokrasi dalam waktu dekat, forum diskusi ini sangat penting dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik sebagai wadah menampung aspiraasi-aspiraasi dan menemukan solusi agar tidak terjadi konflik. Beliau mengatakan "Diadakannya forum sosialisasi-sosialisasi dengan berbagai ormas ini sangat penting untuk menciptakan wilayah yang aman, tertib dan kondusif".

Beliau juga meminta kerjasama ormas-ormas untuk bersinergi dalam mencegah terjadinya konflik social atau sekurangnya dapat menangani konflik social jika terjadi di lingkungan masyarakatnya.

Beberapa strategi dan kebijakan pemerintah dalam menangani konflik social yaitu:

Pertama adalah memaksimalkan tiga pilar (Kepala desa, Babinsa & Bhabinkamtibmas) sebagai bagian dari deteksi cegah tangkal lebih dini terhadap penanganan konflik social.

Kedua adalah meningkatkan peran tim terpadu di tingkat provinsi/kabupaten/kota dalam penanganan konflik terutama dalam segmen pencegahan agar potensi konflik tidak menjadi konflik terbuka.

Ketiga adalah melibatkan komponen masyarakat melalui forum-forum kebangsaan sesuai dengan kearifan local masing-masiing daerah.

Zen Zunaedi juga menyampaikan poin -- poin mengenai bagaimana cara penangan konflik di masyarakat, diantaranya memberiikan edukasi bagaimana mencegah agar tidak terjadi konflik lalu juga memberikan pemaparan mengenai penyelesaaian konflik jika terjadi konflik kemudian cara pemulihan konflik pasca terjadinya konflik terjadi dimasyarakat.

Sesi diskusi dengan Zen Zunaidi,M.Si. diaakhiri dengan tanya jawab sampai pukul 10.30 WIB

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun