Mohon tunggu...
isnatun nafisah
isnatun nafisah Mohon Tunggu... Mahasiswa - I love my self

Suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan dan Peluang Dakwah di Era Digital: Mengatasi Hoaks dan Misinterpretasi Konten Keagamaan

20 Mei 2024   22:34 Diperbarui: 20 Mei 2024   22:57 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Dakwah diera digital merupakan fenomena yang tidak bisa dihindari. Kehadiran internet dan media sosial telah membuka berbagai peluang baru bagi penyebaran pesan keagamaan, namun juga menghadirkan sejumlah tantangan signifikan. Disatusisi, media digital memungkinkan penyebaran dakwah secara luas dan cepat. Disisilain, penyebaran informasi yang salah atau hoaks, serta misinterpretasi konten keagamaan, menjadi isu yang sangat mengkhawatirkan. Artikel ini akan membahas tantangan dan peluang dakwah diera digital, dengan fokus pada cara mengatasi hoaks dan misinterpretasi konten keagamaan.

Tantangan Dakwah di Era digital 

Penyebaran Berita Palsu Salah satu tantangan Dakwah terbesar di Era Digital adalah penyebaran beritabohong. Misinformasi dapat menyebar dengan cepat melalui media sosial dan aplikasi pesan instan. Hoax sering kali merupakan pesan yang tampak sah dengan kutipan dan sumber yang tampak sah,sehingga sulit untuk mengenalinya sebagai pesan palsu. Informasi yang salah ini dapat menyesatkan orang dan menyebabkan kebingungan dan konflik. 

Kesalahpahaman terhadap konten keagamaan Persoalan lainnya adalah kesalahpahaman terhadap konten keagamaan. Sumber-sumber keagamaan seperti teksal-Quran, hadis, dan fatwa agama seringkali dikutip diluar konteks atau disalahartikan. 

Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya pemahaman yang mendalam daripihak pembuat konten. Atau bisa juga dilakukan dengan sengaja untuk tujuan tertentu, misalnya menyebarkan ideologi ekstremis. 

Kelebihan Informasi Era digital juga ditandai dengan membanjirnya informasi. Ribuan konten keagamaan baru diunggah ke Internet setiaphari. Kelebihan informasi ini dapat membingungkan masyarakat dalam menentukan mana informasi yang akurat dan informasi mana yang menyesatkan. 

Hal ini mempersulit penyaringan dan verifikasi konten keagamaan yang valid. Anonimitas dan Kurangnya Akuntabilitas Anonimitas online memungkinkan siapapun membuat dan mendistribusikan konten tanpa rasa takut akan pengakuan atau tanggung jawab. Hal ini memberikan kesempatan bagi individu dan kelompok jahat untuk menyebarkan berita palsu dan memanipulasi informasi keagamaan tanpa takut akan dampak hukum atau sosial.

Peluang Dakwah di Era Digital

Akses yang Meluas dan Cepat Salah satu manfaat terbesar dari era digital adalah akses informasi yang luas dan cepat. Dakwah dapat menjangkau khalayak yang lebih luas dalam jangka waktu yang lebih singkat. Internet memungkinkan para pengkhotbah untuk menyebarkan pesan-pesan keagamaan mereka keseluruh dunia tanpa terikat oleh ruang dan waktu. 

Multimedia dan kreativitas dalam penyampaian Platform digital memungkinkan penyampaian pesan keagamaan menggunakan berbagai bentuk media seperti video, infografis, podcast, dan artikel. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun