Dalam lingkungan masyarakat, bahan pupuk bokashi dapat didapatkan dari sisa pertanian, seperti jerami, rumput, tanaman kacangan, sekam, pupuk kandang atau serbuk gergajian. Bahan organik yang difermentasi oleh mikroorganisme fermentasi dalam kondisi semi anaerobik pada suhu 40-500 C. Dalam proses pembuatan bokashi pada kegiatan ini, kondisi anaerob dan suhu (40-500 C) pada proses pembuatan dijaga agar tetap dalam kondisi yang baik dan dapat dihasilkan pupuk bokashi yang bagus (Subhan. 2008).
Cara lain untuk mempercepat terjadinya pelapukan bahan organik selain pengaturan kondisi iklim mikro seperti suhu dan kelembapan sehingga sesuai untuk pertumbuhan mikroorganisme pengurai adalah dilakukan penambahan atau pemberian mikroorganisme pengurai sebagai starter atau aktivator.Â
Salah satunya adalah dengan penambahan jamur Trichoderma sp. Jamur Trichoderma sp merupakan salah satu agen antagonis yang bersifat saprofit dan bersifat parasit terhadap jamur lain yang hidup pada tanah yang lembab, asam dan peka terhadap cahaya secara langsung. Pertumbuhan Trichoderma sp. Yang optimum membutuhkan media dengan pH 4-5. Kemampuan jamur ini dalam menekan jamur patogen lebih berhasil pada tanah masam daripada tanah alkalis. Kelembaban yang dibutuhkan berkisar antara 80-90% atau 35°C-35°C (Umar. 2012).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H