Seperti yang kita tahu, Islam merupakan agama yang melarang umatnya untuk berbuat syirik ataupun menyimpang. Islam telah mengatur itu semua dengan aturan yang jelas dan telah termaktub dalam ayat suci Al-qur'an dan Hadits Rasulullah. Di dalam agama islam, kita juga  diperintah untuk percaya kepada hal-hal yang ghaib. Namun hal tersebut terkadang membuat sebagian orang salah memahaminya. Kepercayaan mereka terhadap hal-hal yang tidak kasat mata itu membuat mereka terjerumus pada kemusyrikan.
Di Jawa sendiri, agama Islam masuk setelah berkembangnya agama Hindu-Budha. Sebelum itupun masyarakat Jawa telah memiliki kepercayaan terhadap hal-hal yang ghaib, arwah nenek moyang misalnya. Kepercayaan itu seakan telah menyatu dalam kehidupan mereka bahkan hingga saat ini. Bahkan beberapa kegiatan sehari-haripun tidak lepas dari perhitungan menurut orang Jawa. Banyak juga ritual-ritual yang dilaksanakan untuk pemujaan terhadap roh atau makhluk halus.
Meskipun orang Jawa dikenal sebagai orang yang religius ataupun agamis, namun hal itu semua seakan dibantah oleh sikap asli di kehidupan sehari-hari mereka. Banyak diantara pemeluk agama Islam di Jawa yang beragama Islam hanya sampai di mulut saja, tidak mengamalkan islam dalam kehidupan sehari-hari. Islam mereka juga hanya sebatas di kartu penduduk saja atau islam KTP. Mereka masih percaya dengan kekuatan supra natural yang dilakukan oleh para dukun atau paranormal, yang terkadang tidak masuk akal.Â
Di era yang sudah modern dengan banyaknya teknologi canggih seakan dikalahkan oleh kekuatan paranormal yang pendapatnya belum tentu benar. Contohnya saja di bidang kesehatan. Orang-orang terkadang lebih memilih menyembuhkan sakit mereka dengan cara mendatangi dukun di daerah mereka dibandingkan ke dokter. Keberadaan paranormal ataupun dukun ini sangatlah penting menurut mereka, karena paranormal ini biasanya dijadikan sebagai tempat untuk bertanya atau meminta bantuan mengenai masalah kehidupan yang dianggap serius.
Orang yang menjadi paranormal biasanya memiliki posisi yang dihormati dalam masyarakat di suatu daerah tersebut. Biasanya juga dianggap sebagai orang yang ditetuakan, maksudnya ia menjadi orang pertama yang menjadi rujukan bagi orang-orang dalam menyelesaikan masalah tertentu, seperti penyembuhan penyakit, jodoh, penyelesaian masalah keluarga atau hal-hal yang menyangkut perekonomian atau politik. Ketika datang ke paranormal, beberapa orang akan diminta untuk mencari barang-barang yang diminta oleh sang dukun.Â
Hal itu agar permasalahannya cepat terselesaikan, meskipun beberapa persyaratan tersebut secara rasional tidak sesuai ataupun secara ilmiah tidak dapat dibuktikan. Contohnya orang sakit yang sudah berkali-kali datang dan berobat ke dokter tetapi tidak sembuh-sembuh, kemudian dia mencoba datang ke dukun dan diberi ramuan, alhasil dari situ beberapa hari kemudian ia sembuh. Maka dari pengalaman tersebut ia lebih percaya kepada paranormal dibandingkan kepada dokter. Dengan begitu Orang-orang seakan dibutakan akal berfikirnya dengan ucapan-ucapan yang dilontarkan oleh sang paranormal.
Menurut orang Jawa, dukun ada dua macam yaitu dukun yang membantu pada hal kebaikan seperti pengobatan dan dukun ilmu hitam seperti santet. Meskipun dinamakan dukun dalam hal baik namun proses pengobatannya kebanyakan merujuk pada hal kemusyrikan. Seperti orang yang berobat pada paranormal harus membuat sesajen yang ditujukan kepada makhluk halus, pemotongan hewan yang darahnya dijadikan untuk persembahan, atau ritual-ritual lainnya.Â
Meskipun beberapa orang berkeyakinan sembuh setelah berobat ke paranormal, namun ada juga sebagian orang yang malah tertipu dengan pengobatan tersebut. Hal itu karena beberapa paranormal di Jawa khususnya, mematok harga dengan sangat tinggi.
Kasus penipuan oleh paranormal juga masih banyak terjadi di Jawa, khususnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Banyak oknum paranormal yang membawa kabur uang pasiennya dan tidak pernah ia kembalikan, bahkan permasalahannya sampai dibawa ke meja hijau.Â
Namun hal tersebut tidak membuat mereka kapok untuk mendatangi paranormal dan meminta bantuan kepadanya. Alasan mereka masih percaya yaitu karena hal tersebut telah menjadi budaya dalam masyarakat. Jauhnya mereka dengan ajaran agama dan lemahnya iman juga menjadi faktor pendorong untuk melakukan hal-hal yang syirik. Tidak hanya dalam hal pengobatan, perekonomian juga menjadi faktor mereka mendatangi para dukun untuk meminta kekayaan. Orang-orang ini atau dapat kita sebut dengan pasien biasanya menginginkan kesejahteraan hidup dengan cara instan dan cepat. Mereka akan melakukan apapun asalkan mereka bisa kaya.
Penyebab paling sederhana yang sering terjadi di masyarakat Jawa mendatangi paranormal yaitu ia merasa tidak mampu menghadapi permasalahan dalam hidupnya. Ia tidak yakin dengan potensi yang ada di dalam dirinya. Seperti meminta kepercayaan diri saat tampil di depan banyak orang atau bertemu dengan orang-orang besar. Biasanya sang dukun akan memberikan wangsit atau cara-cara untuk tampil di depan dan membacakan jampi-jampi pada orang tersebut. Memang benar setelah itu akan timbul percaya diri dalam diri seseorang.