Afriandini Aisyah & Isna Nur'aini
Kemacetan adalah sebuah permasalahan yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia, terkhusus masyarakat yang tinggal di Ibukota. Menurut Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman, kemacetan di Jakarta itu terbagi dalam dua sesi waktu. Pertama jam 07.00 - 09.00 WIB, saat masyarakat memulai aktivitas, seperti berangkat sekolah dan kerja. Lalu, kedua pada jam 16.00 - 18.00 WIB saat masyarakat mulai kembali ke rumah setelah melakukan aktivitas.
Ada banyak penyebab kemacetan yang terjadi di Jakarta, salah satunya adalah masyarakat yang lebih suka bepergian menggunakan kendaraan pribadi dibanding dengan kendaraan umum. Banyak terlihat oleh kita sendiri bahwa kendaraan bermotor sangat mendominasi di jalanan. Hal ini dibuktikan oleh data yang dimiliki Badan Pusat Statistik.
1. Faktor kenyamanan dan keamanan
Meskipun sekarang sudah banyak fasilitas-fasilitas kendaraan umum yang membuat nyaman masyarakat, tetapi masih ada beberapa fasilitas kendaraan umum yang membuat masyarakat tidak nyaman, Contohnya angkutan umum yang supirnya sering ugal-ugalan, ditambah masih maraknya copet di tempat kendaraan umum. Hal inilah yang membuat masyarakat enggan untuk menaiki kendaraan umum.
2. Faktor ketepatan waktu
Masih banyak ditemukan bahwa kendaraan umum di Jakarta sering kali tidak berangkat atau sampai sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Kebiasaan ngetem, terutama pada angkutan umum bis dan angkot, menjadi hal yang menyebabkan keterlambatan.
Untuk menekan angka kemacetan yang ada di Jakarta, Pemprov DKI melakukan banyak cara untuk dapat mengurangi angka kemacetan. Salah satu cara yang dinilai dapat dengan efektif mengurangi kemacetan adalah dengan penataan kembali stasiun KRL yang terintegrasi dengan Transjakarta dan juga MRT/LRT. Pemerintah juga melakukan perbaikan sistem angkutan umum yang ada di Jakarta dengan mengadakan Program JakLingko, sehingga mobilitas masyarakat termasuk akses pejalan kaki dan kendaraan umum lainnya dapat tertata.
Referensi