Rintihan Suara Alam Yang Bergejolak Meminta Tolong Kepada Pemudanya  Untuk bersama Berklaborasi menciptakan Bumi Tambun Bungai Yang Bebas  SampahÂ
Disusun : Isnan Sayid Maulana
Latar Belakang
Tidak bisa di pungkiri bahwasanya kita dan alam adalah satu kesatuan yang erat bahkan bisa dikatakan kita dan alam seperti sahabat yang harus saling menjaga dan jika ada salah satu yang terluka maka akan saling menanggung beban yang sama, namun fakta di lapangan berbeda manusialah yang membuat alam terluka dengan egois nya merusak alam dengan sengaja atau pun tidak sengaja.
Berbicara mengenai lingkungan di daerah saya Kalimantan Tengah tepatnya kota Palangka Raya masih miris mengenai keadaan lingkungannya masih banyak masyarakat  - masyarakat yang tidak sadar betapa petingnya menjaga dan melestarikan alam. Pernahkah kita sejenak mendengarkan suara hati alam yang merintih dan meronta -- ronta kesakitan meminta tolong kepada kita untuk tidak lagi merusaknya.Â
Alam terus menyuguhkan keindahannya tanpa batas sungguh ironi terhadap kelakuan kita dengan tanpa batasnya terus  merusak alam dengan tindakan yang kita lakukan.Â
Bahkan alam selalu memberikan pesonanya melalui cerita dengan warna warni nya memberikan makna kehidupan. Namun perlahan keindahan alam mulai berkurang seiring berkembangnya zaman banyak manusia yang bukannya malah peduli dengan alam justru ialah yang merusaknya bahkan membuat alam merintih meminta tolong untuk kita agar peduli dan melestarikannya.
Pertanyaan -- pertanyaan mulai menghantui saya siapakah yang patut di salahkan atas kejadian ini ? pemerintah,aparat, atau bahkan kita sendiri ? mungkin teman -- teman pernah mendengar sebuah lagu dari Ebit G Ade dengan judul lagu Berita Kepada Kawan dengan lirik sebagai berikut :
Mungkin Tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita yang selalu salah dan bangga atas dosa -- dosa
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang